Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Satu Hari Ramadan di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral dengan Pemandu Wisata Jakarta

15 April 2023   12:41 Diperbarui: 15 April 2023   12:43 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedug Masjid Istiqlal punya sejarah (dok.windhu)

Didi menjelaskan, Masjid Istiqlal membuka layanan pendaftaran berkunjung untuk siapapun. Bagi turis lokal ataupun mancanegara. Untuk mereka yang beragama Islam maupun yang beragama selain Islam.  Ada jam waktu berkunjung dari pagi mulai pukul 10.00 hingga sore hari pukul 16.30. Ada jeda istirahat siang hari saat dzuhur dan Ashar.  Khusus Hari Jumat, tidak ada pelayanan kunjungan kecuali Tamu VIP/VVIP.

Menurut Didi, pemandu wisata dari suatu travel tetap harus mengisi pendaftaran berkunjung ke Istiqlal, yang antara lain berisi tanggal kunjungan, nama lembaga, nama travel, nama pemandu, tujuan kunjungan, jenis kunjungan, jumlah peserta, asal daerah/negara, ketua rombongan dan nomor ponselnya. Pendaftaran berkunjung ini bisa dilihat juga di website istiqlal.or.id. Termasuk wisata virtualnya.

Masjid Istiqlal sebagai masjid negara dan masjid yang terbesar di Asia Tenggara memang berhati-hati seputar  kunjungan. Bahkan, kunjungan dari sebuah travel tetap harus didampingi pemandu lokal asal Masjid Istiqlal agar penyampaian mengenai Masjid Istiqlal lebih tepat. Untuk berkunjung, pakaian yang digunakan harus memenuhi unsur sopan santun menutup aurat. Untuk perempuan, menggunakan kerudung/hijab.  

Bedug Masjid Istiqlal punya sejarah (dok.windhu)
Bedug Masjid Istiqlal punya sejarah (dok.windhu)

Masjid Istiqlal yang Unik 

Sambil mengajak berkeliling Masjid Istiqlal, Didi menjelaskan keunikan yang dimiliki masjid. Sejak awal kemerdekaan tahun 1945, sudah muncul cita-cita untuk memiliki masjid yang dapat menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta. KH Wahid Hasyim, Menteri Agama RI pertama dan para ulama mengusulkan untuk membuat sebuah masjid yang menjadi simbol negara RI.

 Tanggal 7 Desember 1954 berdiri Yayasan Masjid Istiqlal dengan ketua H Tjokraminoto. Rencana pembangunan masjid mendapatkan dukungan Presiden RI Soekarno. Sayembara pembangunan masjid dimenangkan Friedrich Silaban, yang merupakan non muslim. Sempat terjadi perdebatan mengenai lokasi masjid.

Bekas benteng Belanda Frederick Hendrik  dengan bangunan selebar 24.200 meter persegi di atas tanah seluas 98.247 meter persegi dengan daya tampung 200.000 jemaah. Istiqlal dalam Bahasa Arab berarti  merdeka atau kemerdekaan. Kubah utamanya seluas 45 meter dengan bulan sabit di atasnya.

Gambar Semar di Bedug Masjid (dok.windhu)
Gambar Semar di Bedug Masjid (dok.windhu)

Pemilihan lokasi karena  di seberangnya sudah berdiri gereja Kathedral. Hal ini untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia. Ya, bila melintas ke kawasan Pasar Baru ini, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdampingan mencerminkan itu. Dari pelataran masjid, menara tinggi gereja dapat terlihat. Dua agama berbeda tapi tetap menjunjung toleransi.  

Tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan Maulid Nabi, tiang pancang pertama dilakukan. Karena itulah, jumlah tiangnya mencapai 12 untuk melambangkan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW. Setelah sempat terhambat pembangunannya, salah satunya G akibat 30 SPKI, akhirnya Masjid Istiqlal diresmikan Presiden RI ke-2 Soeharto pada 22 Februari 1978. Berdiri menjadi kebanggaan,sebuah masjid megah yang terdiri lima lamtai untuk melambangkan Rukun Islam dan juga Pancasila.  

Beduk ukuran raksasa terbuat dari kulit sapi ditopang struktur kayu berukir juga unik Jika diperhatikan, membentuk gambar semar yang merupakan tokoh pewayangan. Tak hanya itu, menara masjid Istiqlal berbeda dengan masjid lain karena memiliki tinggi 6.666 centimeter atau 66,66 meter. Hal ini menunjukkan jumlah ayat dalam Al-Quran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun