Punya gangguan lambung rasanya tidak enak. Saat minggu awal berpuasa nyeri terkadang muncul. Kembung dan mual juga kerap hadir. Namun, bukan berati ibadah puasa tidak bisa dilakukan. Sehat dan fit selama ramadan sangat memungkinkan jika tahu caranya.
Sebuah pesan whatsapp masuk. Adik saya yang tinggal di Bekasi bilang jika tenggorokannya sakit dan tidak enak untuk menelan. Selama beberapa hari ini berbuka puasa dengan gorengan dan minuman es dingin. Menurutnya, itu takjil praktis yang mudah sekaligus murah didapatkan dari berbagai orang yang jualan.
“Ah kamu,kenapa juga buka puasanya seperti itu?” Gemas sekali saya. Selama bulan puasa, harusnya dia mampu menjaga kesehatan tubuh. Kalau tidak, bisa rawan untuk gagal berpuasa selama bulan ramadan.
Godaan mengonsumsi gorengan dan minuman dingin memang sangat besar untuk berbuka puasa. Lagipula, seakan sudah menjadi hal yang biasa bagi kebanyakan orang. Termasuk sebenarnya orang rumah. Selain gorengan, lontong dan bihun juga biasanya tersedia walau lebih banyak dengan membeli.
Ini dia yang membuat saya harus bisa menahan diri untuk berkata tidak pada gorengan-gorengan yang sering tersedia di depan mata. Begitupun pada minuman dingin sirup yang terlalu manis. Kalau membandel dan terlanjur minum banyak karena rasanya haus dan panas saat siang hari, tunggu saja tak lama kemudian rasa tidak enak dan mual di lambung segera hadir.
Namun untunglah, selama bertahun-tahun dengan gangguan lambung, saya selalu berhasil melaksanakan ibadah puasa dengan baik. Tidak pernah ada gangguan dan masalah yang berarti (dan semoga saja terus begitu) pada lambung meskipun saya tidak mengonsumsi lagi obat sakit lambung di pasaran.
Tips Fit dan Sehat selama Ramadan Untuk yang Gangguan Lambung, Apa saja?
Sumber utama munculnya gangguan di lambung nggak jauh-jauh dari apa yang dikonsumsi seseorang. Untuk bisa tetap nyaman dan tidak menimbulkan keluhan berarti di lambung, ini dia tips supaya sehat dan fit selama ramadan yang dapat dilakukan :
1. Jangan lewatkan sahur dan makanan berbuka puasa
Makan sahur adalah hal yang sangat penting bagi orang yang punya gangguan lambung. Keteraturan waktu makan adalah hal yang sangat penting. Puasa sebenarnya hanya memindahkan waktu makan saja. Jadi harusnya bisa aman kalau makan yang cukup saat sahur. Sebagai orang Indonesia, sahur dan berbuka puasa amannya mengonsumsi nasi. Biasakan masak sendiri supaya lebih sehat dan terkontrol daripada menyantap makanan cepat saji.
2. Diawali dengan santapan ringan
Makan yang ringan-ringan saja dulu saat berbuka puasa. Jangan langsung makan berat jika tak ingin muncul rasa mual dan tidak nyaman. Pilih kurma,biskuit, atau kue-kue ringan yang sehat untuk mengisi perut secukupnya.
Beri jeda dulu. Kalau saat bulan ramadan, bisa dengan melaksanakan dulu shalat maghrib. Kalau kuat setelah shalat tarawih juga bisa. Makanlah dengan cara perlahan. Nikmati. Nggak usah terburu-buru karena justru bisa menimbulkan rasa sakit dan perih nantinya. Hindari juga makan sambil ngobrol sehingga tidak tertakar santapan yang masuk ke tubuh.
3. Membatasi makanan yang berminyak-minyak
Sejak sebelum dan awal puasa, saya mengurangi makanan berminyak. Kalau bisa malah tidak perlu makan gorengan sama sekali saat berbuka puasa. Tidak jarang, sayur untuk berbuka puasa sudah diolah dengan menggunakan minyak goreng.Jadi nggak perlu menambah makanan yang mengandung minyak.
4. Mengurangi makanan dan minuman yang manis-manis
Berbuka puasa dengan sesuatu yang manis itu baik, tapi dengan apa? Makan kurma bisa jadi hal yang baik. Bagaimana dengan makan es campur atau es buah? Tidak tabu untuk mengonsumsinya tapi biasakan secukupnya saja. Rasa manis yang berlebih juga dapat memicu mual.
5. Upayakan minuman hangat lebih dulu
Minuman hangat saat berbuka puasa biasanya lebih membantu daripada minuman dingin untuk meredakan gejolak lambung yang kosong. Saat baru berbuka puasa, lambung tidak akan protes kalau diisi minuman hangat. Air putih hangat bagus, tapi teh hangat juga tidak apa-apa jika tidak terlalu kental atau terlalu manis. Kalau kopi, sebaiknya dihindari saat bulan puasa karena bisa membuat nyeri. Begitupun halnya minuman yang mengandung soda
6. Hindari makanan pedas, asam, mengandung gas
Makanan yang pedas-pedas sebaiknya dikuarangi atau kalau bisa dihindari selama bulan puasa. Begitupun halnya dengan makanan yang asam-asam seperti acar dan asinan.
Makanan yang mengandung banyak lemak biasanya punya efek tidak enak setelah dikonsumsi. Termasuk makanan yang mengandung gas seperti kol karena bisa membuat perut begah.
7. Makan buah itu perlu
Usai berpuasa, mengonsumsi buah-buahan segar sangat dianjurkan. Buah-buahan mengandung vitamin yang diperlukan tubuh agar sehat dan fit. Cuma saja, perlu menghindari buah-buahan yang mengandung rasa asam. Banyak kok buah yang mengandung air banyak sehingga memberi rasa segar
8. Olahraga yang ringan
Selama berpuasa, supaya fit sebaiknya tetap berolahraga. Tidak perlu yang susah-susah. Cari yang ringan-ringan saja. Bentuknya bisa dengan senam ringan ataupun berjalan kaki.
Panduan olahraga selama bulan puasa juga dapat dilihat dari tayangan youtube dari instruktur-instruktur senam atau fitnes. Ikuti saja gerakan-gerakan yang diperagakan. Jika merasa haus, hentikan saja dulu.
Puasa dan Mengelola Amarah
Selama bulan puasa, marah dan kesal perlu dihindari. Selain memang agar ibadah puasa lebih sempurana dijalankan agar tidak hanya menahan lapar dan haus. Emosi yang tidak terkendali dapat berpengaruh kepada kondisi lambung menjadi tidak nyaman.
Tekanan dalam berkerja, menempuh pendidikan, serta menjalani hidup adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Belajar bersabar dan bersyukur menjadi kuncinya. Berpuasa dengan kondisi tenang juga membuat lambung aman.
Dulu, saya sempat mengonsumsi obat-obat lambung baik yang cair maupun berbetuk tablet, terutama pada awal bulan puasa yang biasanya sangat berpengaruh pada lambung.
Namun, keyakinan bisa melaksanakan ibadah puasa dengan baik tanpa obat akhirnya saya coba dan berhasil. Rahasianya terletak pada memperhatikan apa yang dikonsumsi, cara mengonsumsi, dan jenis yang dikonsumsi.
Gangguan pada lambung bukanlah alasan tidak lancarnya puasa. Memang pada minggu awal puasa seringkali rasanya tidak enak. Namun, setelah terjadi penyesuaian setelah beberapa hari puasa atau seminggu semuanya menjadi lancar. Intinya terletak pada keteraturan.
Apalagi, puasa justru sebenarnya bisa menyebuhkan maag. Dikutip dari halodoc.com, Setelah memasuki minggu kedua, asam lambung akan kembali normal. Melalui puasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung.
Penyesuaian tubuh dan lambung akan terjadi dengan waktu makan yang berubah. Hingga saat ini saya dapat berpuasa dengan lancar. Tidak berpuasa hanya disebabkan oleh tamu bulanan saja. Selebihnya oke-oke saja.
***
---Jakarta,0604dhu23---
#Sehat dan Fit Selama Ramadan
#mysterytopic
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H