Selama bulan puasa, marah dan kesal perlu dihindari. Selain memang agar ibadah puasa lebih sempurana dijalankan agar tidak hanya menahan lapar dan haus. Emosi yang tidak terkendali dapat berpengaruh kepada kondisi lambung menjadi tidak nyaman.
Tekanan dalam berkerja, menempuh pendidikan, serta menjalani hidup adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Belajar bersabar dan bersyukur menjadi kuncinya. Berpuasa dengan kondisi tenang juga membuat lambung aman.
Dulu, saya sempat mengonsumsi obat-obat lambung baik yang cair maupun  berbetuk tablet, terutama pada awal bulan puasa yang biasanya sangat berpengaruh pada lambung.
Namun, keyakinan bisa melaksanakan ibadah puasa dengan baik tanpa obat akhirnya saya coba dan berhasil. Rahasianya terletak pada memperhatikan apa yang dikonsumsi, cara mengonsumsi, dan jenis yang dikonsumsi.
Gangguan pada lambung bukanlah alasan tidak lancarnya puasa. Memang pada minggu awal puasa seringkali rasanya tidak enak. Namun, setelah terjadi penyesuaian setelah beberapa hari puasa atau seminggu semuanya menjadi lancar. Intinya terletak pada keteraturan.
Apalagi, puasa justru sebenarnya bisa menyebuhkan maag. Dikutip dari halodoc.com, Setelah memasuki minggu kedua, asam lambung akan kembali normal. Melalui puasa, kadar hormon gastrin dalam tubuh akan membantu menurunkan asam lambung.
Penyesuaian tubuh dan lambung akan terjadi dengan waktu makan yang berubah. Hingga saat ini saya dapat berpuasa dengan lancar. Tidak berpuasa hanya disebabkan oleh tamu bulanan saja. Selebihnya oke-oke saja.
***
---Jakarta,0604dhu23---
#Sehat dan Fit Selama Ramadan