Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan dan Pesan Toleransi Beragama dari Film Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara

5 April 2023   22:39 Diperbarui: 5 April 2023   22:47 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laudya Chintya Bella permeran Aisyah  (sumber foto: Kompas.com)

Lordis Defam sangat membenci Aisyah karena doktrin pamannya yang membenci Islam.Dengan bantuan kepala Dusun dan Pedro (Arie Keriting) pemuda desa, murid-murid kembali sekolah. Antusiasme dn keingintahuan saat dialog guru dan murid mengenai keberagaman agama dan toleransi tergambar jelas di sela-sela mengajar.

"Jadi, di Indonesia itu banyak sekali agamanya. Walaupun berbeda-beda,  hidup berdampingan dengan damai karena penuh cinta, penuh kasih, " kata Aisyah saat berdialog dengan murid-muridnya. 

Sebagai muslimah, Aisyah tetap menjalankan shalat lima waktu. Ibu Dusun membantunya untuk mengambilkan air untuk berwudhu.Kondisi desa sangat panas, gersang, dan terjadi kesulitan air. Aisyah kadang harus tayamum sebagai pengganti wudhu.

Bulan ramadan pun tiba. Aisyah tetap menjalankan profesinya sebagai guru meski hanya satu-satunya yang berpuasa. Jelang Hari Raya Idul Fitri, Aisyah sangat rindu berlebaran di kampung halamannya.Sayangnya, uang yang dimilikinya kurang karena digunakan membantu Lordis berobat ke rumah sakit akibat jatuh. 

Di tengah kegalauannya, para mama yang beragama Katolik patungan mengumpulkan uang untuk membantu Aisyah pulang kampung bertebaran. Nenek Siku juga menjual kain tenunannya untuk urunan. Aisyah tak mampu menolak melihat ketulusan untuknya meski sebenarnya merasa bukan haknya.

Sayangnya, harga tiket pesawat ke Jawa Barat melonjak hampir dua kali lipat. Di antara sedih dengan kemungkinan tak bisa bertebaran bersama orang tua, Aisyah bersyukur  dapat mengembalikan uang urunan para mama. Bisakah Aisyah pulang kampung?Inilah kelebihan film Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara yang diproduseri  Hamdani Koestoro.

Film yang mampu menyajikan permasalahan sosial dan budaya dengan apik. Malah terdapat beberapa adegan Aisyah berdoa sesuai dengan agamanya. Begitupun dengan penduduk desa dalam waktu yang sama. 

Perbedaan agama dan suku pun disampaikan dengan pesan toleransi yang bisa diterima dengan baik oleh penonton film tanpa menyakiti siapapun. Bisa jadi karena dikemas dengan dunia pendidikan.Kondisi desa tanpa listrik dan internet, terik matahari, kekeringan dan kesulitan air di desa terpampang jelas.

Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara saat di Sofia. (foto: Kompas.com)
Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara saat di Sofia. (foto: Kompas.com)

Pantas saja jika film dari Rumah produksi Film One Production yang rilis pada tahun 2016  ini mampu mendapatkan sejumlah penghargaan.Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara yang ditulis Gunawan Raharja berhasil masuk 6 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) , memenangkan Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik. 

Aisyah yang disutradarai Sutradara  Herwin Novianto juga memenangkan 5 kategori termasuk Film Terbaik di Usmar Ismail Awards 2017. Pada piala Maya tahun 2016 juga mampu memenangkan 4 kategori termasuk Film Panjang/Bioskop Terpilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun