Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Datang ke Desa Wisata Pecinan Glodok, Temukan Kreativitas dan Kekayaan Sejarah, Kuliner, dan Budaya

12 November 2022   23:56 Diperbarui: 12 November 2022   23:56 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulineran Gloria (dokpri)
Kulineran Gloria (dokpri)

Wisata Belanja

Kalau ke Glodok, harus membeli sesuatu. Banyak pernak pernik yang bisa dibawa pulang. Mulai dari pakaian, manisan, hingga keramik dengan harga beragam. Jika ingin belanja  bahan makanan mentah pun bisa didapatkan.

Contohnya teripang, hewan laut berkhasiat, yang  di tempat lain di Jakarta belum tentu ada. Menurut Min Li, salah seorang penjual teripang, harganya mencapai Rp.500.000n lebih per kilogramnya. Teripangnya berasal dari Belitung atau Papua.  

Demo teh (dokpri)
Demo teh (dokpri)

Festival Kreativitas Lokal dan Potensi Desa Wisata Glodok 

Meskipun Glodok terkenal sebagai kawasan perdagangan, saat pandemi Covid-19 datang kawasan ini juga terimbas  secara ekonomi. Aktivitas jual beli berkurang. Melonjaknya penjualan secara daring juga memberi pengaruh.

Kawasan Glodok turut mengandalkan pariwisata atau jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk meningkatkan perekonomian. Strategi promosi melalui media sosial  dan website untuk menyalakan gen kreatif masyarakat dilakukan.

Dari sektor kulineran misalnya, para pelaku kuliner bekerja sama dengan sejumlah kelompok pemandu wisata untuk membawa turis lokal dan mancanegara untuk singgah mencicipi kulineran atau membeli produk UMKM.

Berdoa di kelenteng (dokpri)
Berdoa di kelenteng (dokpri)

Hal lainnya, saya pun terkesan dengan pembelajaran mengenai tata cara minum teh sesuai tradisi Cina dan mencicipi beragam jenis teh yang diberikan secara cuma-Cuma di sebuah toko penjual teh dan suvenir di lantai dua gedung Petak Enam di Chandra.  

Atraksi budaya yang unik dan dikemas menarik  dengan melibatkan masyarakat tua dan muda turut menyalakan gen  kreatif masyarakat, sekaligus menjaga kearifan lokal.

Menjadikan Desa wisata Pecinan Glodok sebagai tenpat berkunjung  wisatawan lokal dan dunia, tentunya akan berdampak positif pada perekonomian.Pengalaman unik dan mengesankan yang didapatkan saat berwisata akan diingat para turis dan sudi berlama-lama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun