Gedung-gedung bersejarah banyak terdapat di Glodok. Misalnya, tempat ibadah dan tempat makan. Ada vihara Dharma Bhakti (Jin De Yuan) atau kelenteng petak sembilan. Salah satu vihara tertua ini dibangun tahun 1650, seiring datangnya etnis China ke Hindia Belanda. Vihara yang sempat terbakar pada geger pecinan pada tahun 1740 dan pada tahun 2015 ini merupakan salah satu tujuan wisata.Â
Mengunjungi Dharma Bhakti, terutama saat imlek, selain melihat kegiatan keagamaan, bisa menemukan nilai-nilai budaya. Hal serupa juga ditemukan di Kelenteng Toa Se Bio yang berusia ratusan tahun, bahkan sebelum geger pecinan. Aroma asap hio menyebar seiring doa dipanjatkan di depan altar.
SInggah ke Gereja Santa Maria de Fatima yang dibangun dengan atap unik  menyerupai kelenteng dan sudah menjadi cagar budaya juga menambah wawasan Gereja berusia puluhan tahun ini dibangun untuk para cina perantau di Glodok, sekaligus sekolah dan asrama. Â
Datang ke gedung Candra Naya yang dibangun pada tahun 1800-an dan merupakan tempat tinggal Mayor China Khouw Kim An jakan menemukan keunikan dan keindahan. Saksi sejarah yang berusia ratusan tahun.
Wisata Kuliner
Kulineran di Glodok beragam. Ada yang halal dan tidak halal. Tinggal disesuaikan para wisatawan. Lokasi kuliner yang pertama bisa dikunjungi adalah gedung tua bersejarah Pantjoran Tea House, yang memberikan informasi tradisi minum teh.
Jika ingin suasana beda, mencari kulineran di gang Gloria juga tak kalah lezat. Disini ada kedai kopi legendaris  Kopie Tak Kie yang sudah tiga generasi dan Soto Afung. Ada juga kulineran lezat lainnya, seperti gado-gado, rujak shanghai encim, bakmie, maupun choipan. Pia aneka rasa yang masih hangat seharga Rp.10.000 tak lupa dibeli oleh saya. Gorengan cempedak pun enak. Lebih mantap sekaligus mencicipi makanan vegetarian.
Spot kuliner modern ada di petak enam di Chandra jangan dilewatkan. Beragam sajian menu dengan nuansa gedung yang unik dan nyaman tersedia.
Wisata Budaya
Glodok kaya dengan wisata budaya.Selain ada festival ronde  Desember, ada juga festival kue bulan. Selain itu ritual kirab Toapekong juga diselenggarakan juga menarik diikuti. Atraksi barongsai tak ketinggalan. Wushu, hingga atraksi silat yang merupakan olah raga bela diri yang biasa dimainkan oleh Â