Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan di London, 17 Jam Berpuasa di Negeri Minoritas Muslim

18 April 2022   23:58 Diperbarui: 19 April 2022   14:08 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan di London (sumber gambar:antara.com)

Beruntunglah umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di Indonesia. Di negeri tropis yang indah ini, hanya perlu berpuasa paling lama sekitar 13-14 jam. Tidak perlu dalam durasi panjang,seperti negara-negara yang terletak di belahan utara khatulistiwa. Tak perlu sepanjang sampai 17 jam sebelum berbuka puasa.

Menurut Oki Earlivan Sampurno, WNI yang sudah tinggal di London selama 11 tahun, puasa dimulai sekitar pukul 4.00 hingga menjelang pukul 22.00. "Untuk waktu bekerja, sama saja seperti biasa," kata Oki dalam Kotekatalk-85 membahas tema "Simak Sekilas London dan Gimana Rasanya Ramadan di Sana" pada Sabtu, 16 April 2022.

Oki E, Ketua PPI London (gambar:tangkaplayar zoom Koteka) 
Oki E, Ketua PPI London (gambar:tangkaplayar zoom Koteka) 

Tentu saja, hal ini memberikan tantangan buat umat muslim yang tinggal di negara empat musim itu. Lalu seperti apa rasanya ramadan tahun 2022 di London, sebuah kota di Inggris dan sangat terkenal di dunia? Oki yang juga merupakan Ketua PPI London, dalam bincang-bincang yang dipandu Ony Jamhari ketua Koteka (Komunintas Traveler Komasiana), membagikannya sebagai berikut:   

1. Durasi Puasa 17 Jam, Waktu Bekerja Tetap

Jangan berharap jam ngantor saat bulan puasa seperti di Indonesia, yang mayoritas agamanya muslim dan menjalankan ibadah puasa. Umumnya, kantor dan sekolah di Indonesia mengurangi durasi waktu kerja. Sehingga pekerja bisa pulang lebih awal untuk menyiapkan makanan berbuka puasa.

Nah di London, nggak ada pengecualian atau pengurangan waktu bekerja. Jam kerja sesuai jadwal tetap diberlakukan.Baik untuk muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa ataupun yang beragama lain.Jadi, semuanya biasa saja.

Padahal, jam berpuasa akan semakin lama mendekati akhir ramadan karena waktu terbit matahari juga lama. Untungnya saat ini memasuki musim semi sehingga sangat mendukung ibadah puasa tahun ini. Apalagi,kebetulan ramadan tahun ini bertepatan dengan liburan easter (paskah).

2. Ramadan 2022 Bisa Salat Tarawih Berjamaah

Saat pandemi covid-19 datang, London tahun 2020 memberlakukan pembatasan kegiatan sehingga suasana ramadan berbeda. Dewan Muslim Inggris (The Muslim Council of Britain) pernah menyerukan umat muslim di Inggris untuk tidak menyelenggarakan salat tarawih berjamaah dan buka puasa bersama. Kegiatan kemudian diganti secara daring.

Ramadan 1443 Hijriah ini, umat muslim di London sudah bisa melaksanakan salat berjamaah di masjid-masjid tanpa meninggalkan protokol kesehatan (prokes). Salat tarawih berjamaah di masjid bisa selesai tengah malam, sekitar pukul 12 malam karena memang matahari bisa bersinar sampai 15 jam. Puasa bergantung pada matahari terbit dan matahari tenggelam.

3. Shalat Tarawih di London Ada yang 11 dan 23 Rakaat

Berapa sih jumlah rakaat salat tarawih di London? Buat yang penasaran,ternyata di London banyak masjid yang menyelenggarakan salat berjamaah sebanyak 20 rakaat! Namun kalau mau salat tarawih hanya 8 rakaat saja pun diperbolehkan!

Pelaksanaan masjid dengan jumlah rakaat salat tarawih bergantung pada wilayahnya. Pada sepuluh hari terakhir ramadan, juga banyak umat muslim di London yang melaksanakan ibadah itikaf, yakni berdiam diri di masjid untuk melakukan amalan seperti tadarus Al Quran dan shalat Qiyamul Lail.

4. Meski Jauh dari Indonesia, Silahturahmi Tetap Terjaga

Letak London boleh saja jauh dari Indonesia. Namun, silahturahmi antar sesama warga Indonesia berlangsung penuh keakraban. Untuk berbuka puasa, mungkin tak seperti di Indonesia yang biasanya menyediakan takjil lontong.

Untuk berbuka puasa, masyarakat Indonesia banyak yang membuat sendiri dan berbagi dengan komunitas Indonesia. Buka puasa bersama juga biasanya dilakukan KBRI London. Komunitas biasanya pun membagikan jadwal waktu berpuasa. Untuk ngabuburit, biasanya dilakukan selepas bekerja untuk menunggu waktu berbuka puasa yang datangnya cukup malam.

Doa yang dipanjatkan pun biasanya tak hanya untuk orang Indonesia yang sedang berpuasa saja, tetapi juga ditujukan pada seluruh umat muslim di dunia.

5. Tidak Ada Azan dan Seruan Bangun Sahur Seperti di Indonesia

Jumlah umat muslim mencapai ribuan tapi  tetap tergolong minoritas di Inggris,demikian halnya di London. Jarak masjid berjauhan.Tidak akan terdengr suara azan panggilan salat seperti halnya di Indonesia.Kalaupun ada, hanya terbatas jangkauan lokalnya.

Untuk membangunkan sahur, juga tidak ada tradisi seperti halnya di Indonesia. Namun, melalui grup-grup whatsapp komunitas Indonesia yang muslim, siap untuk membangunkan sahur dan memberi waktu berbuka puasa.

6.Makanan  Halal Timur Tengah Jadi Pilihan 

Untuk sahur, menyiapkannya saat malam hari. Makanan halal bisa ditemukan dengan mudah. Selain makanan Indonesia, pilihan utama adalah makanan Timur Tengah yang sudah pasti halal. Misalnya saja, nasi kebuli, kebab, dan nasi biryani Ciri halal suatu makanan terlihat pada logonya.

Selain itu, bisa juga makanan Asia, seperti India dan makanan oriental yang halal. Selain beli latungsung, makanan ini bisa diperoleh dengan sistem  daring

6. Toleransi Terhadap yang Berpuasa di Inggris    

Meskipun Islam merupakan agama minoritas di Inggris, namun masyarakat di sana sudah melek tentang Islam. Mereka bahkan cukup antusias dan toleran pada umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Pemerintahan dan pihak kerajaan Inggris juga mengucapkan selamat melaksanakan ibadah ramadan.

Mereka sangat menghormati yang sedang beribadah. Pemeluk Islam pun bisa melaksanakan salat di tempat kerjanya.

***

Menjalankan ibadah ramadan di negeri orang, termasuk merayakan hari raya Idul Fitri nantinya tentu tak sama bila dilakukan di Indonesia. Suasana ramadan, kumandang azan, dan kemeriahan lebaran ketupat tentunya sangat dirindukan.

Namun, semangat berpuasa, berzakat, tarawih, dan melaksanakan ibadah lainnya di bulan ramadan yang mulia telah membuat ibadah berjalan dengan lancar. London memang menarik. Seandainya kesana, selain menikmati keragaman, bisa singgah wisata  ke istana Buckingham, Tower of London, Trafalgar Square Tower Bridge, atapun Big Ben.

---Jakarta,dhu180422--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun