Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berawal dari Sebuah Pesan Ibu, Meneladani Sifat Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

13 April 2022   23:59 Diperbarui: 14 April 2022   00:01 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat berada dimanapun, jadilah orang yang bisa dipercaya dalam perbuatan. Selalu berkata jujur dan mampu menempatkan diri. Lakukan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin.

Sederet pesan ibu selalu tak putus disampaikan saat anaknya akan berpergian jauh. Terutama, saat sudah lulus kuliah dan mulai menempuh jalan hidup, yang tak lagi selalu dalam kota dan provinsi yang sama. Bekerja di tempat yang jauh dari orang tua.

Mendengarnya? Awalnya, tentu saja manggut-manggut. Namun, setelah melalui hari demi hari di tempat yang berbeda dan jauh dari orang tua, semua pesan yang disampaikan ibu memang benar.

Menurut ibu, berdasarkan ceramah-ceramah agama yang diikutinya, seandainya meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari maka hidup seorang manusia akan berjalan dengan baik.

Kemuliaan Ahlak Rasulullah

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah teladan bagi semua umati muslim. Ahlaknya dikenal sangat mulia dimanapun berada. Bahkan, mereka yang memusuhi rasul pun ikut mengaguminya.

Sikap terpuji Rasulullah Muhammad SAW sangat banyak dan itu tercermin dari perkataan dan perbuatannya. Sudah tentu, hal ini menjadi contoh yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada empat sifat wajib Rasulullah yang bisa diteladani, yakni  :

1 Shidiq

Shidiq berarti benar. Ini merupakan salah satu sifat Rasulullah SAW karena perilakunya sesuai antara sikap dan perkataan. Sifat jujur rasul ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan Abu Jahal yang memusuhinya mengakui kejujuran yang dimiliki rasul.

Dalam kehidupan sehari-hari, sejak kecil kejujuran sudah bisa diajarkan dan terus terbawa hingga dewasa. Dalam dunia kerja, masalah kejujuran juga menjadi sangat penting.

Sebagai pekerja, saat mendapatkan tugas yang harus dilakukan dari atasan harus diselesaikan dengan baik. Bila kejujuran sudah tertanam dalam diri, keinginan untuk berbuat curang dapat dihindari.

Contoh mudahnya, saat disuruh melakukan perjalanan dinas ke luar kota,maka pekerja yang baik tidak akan me-mark up nilai uang yang dikeluarkan dalam pelaksanaan tugas itu dalam laporan kantor.

Abdullah bin Mas'ud pernah berkata, seperti diriwayatkan hadist riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah bersabda,"Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kebaikan dan kebaikan menunjukkan kepada surge. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis Allah sebagai orang jujur.  Dan jauhilah kalian itu dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kalian itu keburukan, dan keburukan itu kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha berdusta sehingga ditulis di sisi Alla sebagai pendusta.

2. Amanah

Amanah merupakan sifat mulia. Amanah artinya dapat dipercaya. Hal ini sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah selalu menjaga amanah,baik sejak menjadi pedagang hingga diangkat menjadi rasul.  Pantas saja, kemudian sangat dicintai  oleh rakyat Arab saat itu.

Amanan berarti titipan atau kepercayaan dengan memiliki sifat amanah, maka dapata dipercaya untuk menjaga sesuatu yang dititipkan kepadanya. Sejak dari kecil, sifat amanah juga bisa diajarkan karena hal ini pun terbawa sampai memasuki dunia kerja.

"Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki sifat amanah dan tidak ada agama bagi yang tidak bisa dipegang janjinya.(HR Ahmad, AlBaghawi,Ibnu Hibban,.Baihaqi, dan Al Qudhai)

Saat bekerja, orang yang amanah akan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Tidak akan pernah mengingkari janji dan membohongi siapapun terkait pekerjaan yang dilakukannya dan selalu bertanggung jawab atas tindakannya.

3.Fathonah 

Fathonah itu artinya cerdas dan bijaksana.  Sebagai manusia tentunya harus belajar  agar selalu mengikuti perkembangan zaman. Kisah Rasulullah mengenai Hajar Aswad bisa menajdi pembelajaran yang sangat baik. Nabi mUhammad sangat pintar. Sebagai pekerja, tentunya juga harus dengan cerdas mampu melaksanakan tugasnya dan mencari jalan keluar untuk menyelsaikan tugas yang semula mungkin dianggapnya sulit. 

4. Tabligh (penyampai wahyu)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun