Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menunaikan Shalat Tarawih Berjamaah di Masjid, Amalan di Bulan Ramadan yang Sayang Dilewatkan

6 April 2022   23:57 Diperbarui: 7 April 2022   00:28 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan shalat tarawih di mSjid (dok.windhu)

Shalat tarawih menjadi pembeda dengan bulan lainnya karena hanya bisa dilaksanakan selama bulan Ramadan. Menunaikan tarawih sangat dianjurkan untuk mendatangkan pahala, keberkahan, dan ampunan dosa. Setelah beberapa tahun tidak bisa beribadah leluasa di masjid akibat pandemi, amalan di bulan Ramadan ini sayang dilewatkan.

Kertas pengumuman berisi larangan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah selama masa penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah karena Corona Virus Disease (Covid), masih tertempel di pintu kaca masjid.

Di sisi pintu kaca satunya, tertempel stiker Dewan Masjid Indonesia (DMI) dari Tim Nasional Penanggulangan Bencana  Covid-19, jika masjid telah dilakukan penyemprotan dengan desinfektan.  

Saya memandangi kertas pengumuman tahun 2021 dan stiker itu. Selama dua tahun, yakni tahun 2020 dan tahun 2021, tidak digelar tarawih berjamaah. Dulu sebuah spanduk besar berdasarkan instruksi Mendagri/Gubernur DKI yang menyatakan tidak ada shalat berjamaah di masjid. Termasuk di dalamnya adalah Shalat Jumat.

Tarawih (dok.windhu)
Tarawih (dok.windhu)

2022 Boleh Tarawih Berjamaah di Masjid

Alhamdulillah, untuk tahun 2022 ini begitu memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriah, masjid yang lokasinya hanya beberapa ratus meter dari rumah, sudah melaksanakan shalat tarawih berjamaah.

Dua tahun sudah menahan diri untuk tidak shalat tarawih berjamaah,rasanya bahagia saat masjid-masjid sudah beraktivitas normal, seperti sebelumnya. Ya, walaupun untuk kali ini selama di masjid harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan masker.

Ingatan membayang saat pertama kali mendengar pemerintah mengeluarkan larangan untuk melakukan kegiatan peribadatan di masjid agar tidak terjadi penularan virus pandemi. Semua langsung berubah.

Anjuran yang mesti dipatuhi sehingga membuat masjid kosong saat ramadan. Tidak ada shalat wajib berjamaah, kuliah subuh, kajian ramadan, buka puasa, dan shalat tarawih berjamaah di rumah.    

Saat itu, whatsapp grup ramai dengan obrolan tentang larangan itu. Tidak sedikit yang menyatakan merasakan kehilangan dengan tidak adanya shalat tarawih berjamaah di masjid. Tarawih merupakan shalat yang hanya bisa dikerjakan pada malam-malam di bulan ramadhan, tepatnya setelah shalat Isya dan sebelum shalat witir ini sangat dianjurkan

Tahun 2020 dan 2021, banyak yang merasakan menyesal tidak rajin melaksanakannya atau malas-malasan selama ini, eh tiba-tiba saja shalat tarawih berjamaah dilarang akibat datangnya pandemi yang sama sekali tidak diduga.

Saya dan keluarga pun merasa sedih karena hilangnya ibadah shalat tarawih berjamaah di masjid yang hanya ada di bulan ramadhan. Sehingga pernah menuangkannya dalam tulisan.

Baca juga : Ramadan Ini Kami Tidak Salat Tarawih di Masjid

Pergi tarawih (dok.windhu)
Pergi tarawih (dok.windhu)

Afdalnya Shalat tarawih berjamaah di masjid

Larangan berkegiatan di tempat ibadah yang diberlakukan tahun 2020 saat PSBB dan pada tahun 2021 saat PPKM tentu saja menimbulkan rasa rindu yang sangat dalam.  Menunaikan shalat tarawih berjamaah di masjid sebenarnya bukan sekedar mengumpulkan pahala dan memohon ampunan saja.

Suasanya yang hadir sat shalat tarawih berjamaah di masjid sangat berbeda. Tak sama jika dilakukan sendiri di rumah.  Pandemi mengajarkan betapa berharganya melaksanakan tarawih berjamaah di masjid. Jadi, perasaan bermalas-malasan uharus disingkirkan karena untuk tahun ini yang sudah diperkenankan berkegiatan di masjid?

Saat pertama datang untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid, Minggu (3/4/2022), rasanya senang sekali. Shalat berjamaah tidak lagi dilakukan berjarak. Sudah kembali teratur dan berdekatan seperti semula.

Sebagai makmum, sudah bisa kembali mendengarkan lantunan bacaaan ayat suci Al Quran dalam setiap rakaat yang dilakukan. Lalu meresapinya dalam jiwa. Shalat tarawih  merupakan salah satu penanda kebesaran bulan Ramadhan.

Hukumnya shalat tarawih memang bukan wajib alias sunnah muakad untuk dikerjakan, baik bagi laki-laki maupun perempuan.Namun, shalat sunnah ini memiliki keagungan dalam jiwa umat Islam, memiliki derajat dan fadilah khusus di sisi Allah. Rasulullah yang mengawali shalat ini dan menganjurkan umatnya untuk menunaikannya. Para sahabat dan tabiin juga melaksanakannya.

Imam Al Bukhari ra dalam hadist sahih menyampaikan, Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa beribadah malam di bulan ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mencari pahala Allah semata) niscaya, dihapuslah dosa-dosanya yang telag dilakukannya."

Ulama besar Haji Abdul Malik bin Karim atau yang dikenal dengan Hamka, dalam buku Tuntunan Puasa, Tarawih, & Shalat Idul Fitri terbitan Gema Insani, tepatnya pada bab mengenai Shalat Tarawih di halama 102 mengatakan, shalat tarawih lebih afdhal jika dilaksanakan secara berjamaah seperti halnya Umar bin Khatab dan para sahabat nabi.  Rasulullah pun mengingatkan jika shalat tarawi bukan wajib (bukan ibadah fardhu) melainkan mustahab, yang artinya tidak berdosa jika tidak dikerjakan.

Mau 11 atau 23 Rakaat, yang penting Tartil

Masih menurut Hamka, menghidupkan shalat tarawih sebagai syiar Islam. Berapapun jumlah rakaat shalat tarawih, mau 11 rakaat atau 23 rakaat, yang terpenting adalah dilaksanakan dengan tartil, yakni perlahan, tenang, teratur, dan tuntas. Bukan seperti perlombaan lari.

Yang terbaik adalah shalat tarawih yang imamnya tidak membuat makmumnya kepayahan mengejar.anak-anak yang bersorak menyebutkan amin,baik pada shalat yang 11 rakaat ataupun 23 rakaat

Cara mengerjakannya adalah sah jika dikerjakan empat-empat rakaat dengan satu salam.Kemudian witir satu salam.Tiap rakaat dikerjakan dengan  panjang dan tenang. Demikian halnya jika dilakukan dua-dua rakaat dan satu rakaat,seperti dalam hadits al Bulhari dan Muslim yang diriwayatkan Aisah.

Shalat tarawih yang tidak layak adalah shalat tarawih yang tergesa-gesa, terburu-buru,  sehingga rakaatnya, sujudnya, Al Fatihah, dan ayat-ayatnya dibaca dengan ekspres dan cepat.

Untuk yang melaksanakan lebih dari 11 rakaat itu merupakan perbuatan salih latihan ibadah. Saat bulan puasa datang,  terutama di sepuluh terakhir maka lebih baik untuk memperbanyak shalat daripada tidur.  Panjang-panjang dan tahan berdiri lama.

Tarawih (dok.windhu)
Tarawih (dok.windhu)

Mengupayakan Shalat Tarawih ke Masjid

Sejak awal ramdan 1443, saya selalu mengupayakan untuk datang shalat tarawih berjamaah ke masjid. Untuk tahun ini saya melakukannya di masjid yang melaksanakan 23 rakaat, yang terdiri atas 20 shalat tarawih dan 3 witir.

Namun, saya tak menutup kemungkinan untuk melaksanakannya juga di masjid dengan 11 rakaat. Tahun-tahun sebelum pandemi saya melaksanakannya disana.Anugerah bisa shalat tarawih di masjid buat saya sangat besar.

Saya teringat ibu yang saat ini sudah berjalan payah dan tetap memaksa shalat tarawih di masjid karena menganggapnya utama. Di masjid, orang-orang tua yang rambutnya sudah memutih semua banyak yang semangat beribadah shalt tarawih di masjid.

Ramadan kali ini, di saat pandemi telah memudar tapi tetap jaga prokes, menunaikan ibadah shalat tarawih di masjid adalah amalan bulan ramdan yang sayang dilewatkan karena malas ataupun hujan yang menggoda untuk tak pergi. 

***

Jakarta, dhu060422

THR2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun