Aneka Gorengan dan Minyak Curah
Begitu harga minyak kemasan melambung tinggi dan sekarang menembus harga Rp48.000 hingga Rp.50.000 per dua liter, minyak goreng curah semakin menjadi primadona.Â
Kemarin Sabtu (2/4/2022) saat ke sebuah los pasar tradisional Slipi, penjualnya mengatakan tidak lagi menjual minyak goreng kemasan karena harganya yang mahal. Konsumen minyak goreng kemasan  beralih ke minyak goreng curah,yang harganya jauh lebih murah, yakni Rp.23.000 per satu kilogram.Â
Para penjual gorengan yang tersebar di sepanjang jalan, tentunya sudah pasti menggunakan minyak goreng curah saat ini. Selama bulan ramadan, jumlah penjual gorengan lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa dengan aneka gorengan yang lebih variatif dan lebih menggoda.Â
Dulu, sebelum harga minyak goreng kemasan meroket, sempat senang saat tahu abang penjual donat dan kue bantal langganan di pasar menggunakan minyak goreng kemasan,"Pakai minyak goreng  curah lebih cepat kotor," katanya.Â
Sekarang tentunya para penjual gorengan lebih memilih minyak goreng curah ketimbang minyak goreng kemasan yang kalau digunakan belum tentu menutup harga produksi.Maklum, hanya penjual gorengan kelas kaki lima, bukan kelas hotel atau resto.
Baca Juga : Setelah HET Dicabut Minyak Goreng Kemasan Kembali Mahal, Haruskah Kembali ke Curah?
Belajar Berbuka Puasa Tanpa Gorengan
Selain harga minyak goreng kemasan mahal dan penjual gorengan tentunya lebih memilih gorengan curah, belajar untuk mengurangi berbuka puasa tanpa gorengan harus dilakukan.Â
Lebih baik menggoreng sendiri  agar lebih sehat, itupun jangan sering-sering. Mengonsumsi minyak goreng curah keseringan bisa menimbulkan berbagai penyakit.Â
Berat untuk lepas dari gorengan? Tentu karena tidak terbiasa. Namun, jika ingin sehat hal ini harus mulai diterapkan sesegera mungkin. Banyak jenis takjil lainuntuk berbuka puasa. Â Â