Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Membuktikan, Belajar Bahasa Inggris Sangat Penting di Era Digital dan Dunia Pariwisata

1 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:40 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi di sebuah bandara internasional (gambar:Kjog/Dita)

Pada terminal kedatangan sebuah bandara internasional terjadi kehebohan. Ada lima orang berpakaian resmi yang sama-sama sedang kebingungan. Mereka memiliki pemikiran masing-masing mengenai orang  yang berada di hadapannya. Salah seorang laki-laki sambil mengulurkan tangan berkata," What Do I Do Now?" Lelaki di depannya bersikap membungkuk hormat sambil mengangsurkan kartu nama, "When is he going to take my card?"

Tidak jauh dari situ, seorang laki-laki berusaha menghindari seorang perempuan yang mencondongkan tubuhnya. ke arahnya Laki-laki itu berkata,"Whoa, personal space invasion."  Sementara, perempuan itu berpikir,"He seems a bit unfriendly." Seorang laki-laki yang melihat itu, sambil menyatukan kedua tangannya di dada berpikir," I'm next, What Should I do?"

Nah saat membaca dan melihat gambar yang dilampirkan dalam artikel ini, apa yang terpikir? Senyam-senyum membacanya atau punya suatu pendapat mengenai hal yang terjadi di bandara internasional itu?  Mendiskusikan dan mencoba mengulasnya merupakan hal yang menyenangkan.   

Itulah salah satu keseruan saat pelaksanaan webinar Les Bahasa Inggris yang diadakan oleh Komunitas Kompasianer Jogja (KJOG) yang menghadirkan Dita Surwanti, seorang praktisi pendidikan Bahasa Inggris asal Yogyakarta, Sabtu 24 Juli 2021.  Dalam webinar yang dimoderatori oleh bloger Thomas Aquino Panji, semua sepakat jika kehebohan yang terjadi di sebuah bandara internasional itu karena adanya kesalahpahaman. 

Masing-masing orang tidak mengerti maksud dari lawan bicaranya. Berlatar sebuah bandara internasional yang merupakan tempat bertemunya orang dari berbagai negara yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dan kebiasaan, hal ini juga berarti adanya perbedaan bahasa.  Disinilah peran penguasaan terhadap bahasa, terutama Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Bahasa Inggris merupakan bahasa dunia. Bahasa ini banyak digunakan sebagai bahasa utama atau bahasa kedua dalam suatu negara. Jika ingin berlibur,  melakukan pekerjaan di luar negeri Indonesia, atau minimal bertemu dengan orang asing, menguasai Bahasa Inggris penting untuk menjalin komunikasi dengan lancar. 

Dita menegaskan, Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar dalam dunia pariwisata. Hal ini berdasarkan pengalamannya, saat membawa rombongan turis asing yang berlibur ke  Yogyakarta, Bali, Sumba, ataupun Bromo, Dita menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berasal dari berbeda negara.  Pekerjaan ini dilakoni Dita sebelum berprofesi  sebagai  dosen di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta.

 "Bicara dunia pariwisata nternasional, temtunya akan ada orang yang berasal dari negara yang berbeda, dengan budaya yang berrbeda dan bahasa yang berbeda. Dengan sendirinya, Bahasa Inggris merupakan bahasa dunia. Bahasa pengantar dalam  dunia pariwisata," tutur Dita.  

Ya, setuju banget. Berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti akan menghilangkan kekakuan dan kecanggungan. Pun, bisa lebih akrab. Selain itu, menguasai Bahasa Inggris bisa menambah pengetahuan, menambah ilmu, memiliki lebih banyak kawan dari negara lain dan mendapatkan kesempatan lebih luas. 

Setidaknya, nggak akan kebingungan untuk membaca tourism board sehingga tidak akan melanggar budaya lokal karena ketidaktahuan Tidak tersesat kaena bisa bertanya dengan lancar dan bisa belanja di sebuah lokasi di luar negeri. Ehem, paling tidak, pastinya nggak  akan panik saat harus menggunakan toilet modern di suatu negara yang petunjuknya menggunakan Bahasa Inggris semua.     

Kalau berwisata ke luar negeri, dengan kemampuan Bahasa Inggris maka akan lebih  bisa mempelajari perilaku, makna dari sebua selebrasi, makanan setempat, dan keberagaman budaya. Menyenangkan karena orang yang berasal dari negara yang berbeda akan memiliki pola pikir yang berbeda.  Suatu budaya bisa dikenali lebih jauh sehingga tidak terperangkap dalam sikap etnosetntris yang sering terjadi di masyarakat. Sikap yang menilai suatu budaya, agama, ras dan golongan kelompoknya lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang lain. 

Bahasa Inggris di Era Digital 

Pentingnya penguasaan Bahasa Inggris di dunia pariwisata,  sudah pasti berlaku pada era digital yang saat ini terus berkembang. Berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) karena mencakup pengetahuan (knowledge), informasi (information), komunikasi (communication), dan interaksi sosial. 

Namun, benarkah bahasa Inggris terkait dengan hal yang berbau teknologi? Di zaman internet sekarang ini, sebenarnya tanpa sadar, setiap orang mengetahui kata-kata dalam dunia digital yang tidak bisa dipisahkan dari Bahasa Inggris? Hayo, selama ini, siapakah yang  mengenal kata-kata blog, vlog, edit, email, byte, gigabyte, hoax, keyboard, screen, RAM, laptop,chat, message, install, USB Wifi, post, publish, register, subscribe, tab, enter? 

Kata-kata yang disebut ini sejumlah di antaranya meski sudah dialihbahasakan, tetap masih banyak yang menggunakannya. Jadi, jika membaca atau mendengarnya, seakan sudah sangat familiar. Betul, kan?

Selain itu, di era digital yang memungkinkan untuk menonton layan film streaming, seringkali juga ditemukan akronim dan singkatan sebagai berikut

BTW (By The Way), IDK( I don't Know), LOL(Loud of laugh), OMG (Oh My God), ASAP (As Soon As Possible), LDR (Long  Distance Relationship),YOLO (You Only Live Once),MIA (Missing In Action),AKA (Also Known as) ,ESL (English as Second Language),EFL (English as Foreign Language).

Dalam sebuah percakapan atau film, kerap digunakan juga bahasa slang untuk komunikasi non formal. Contohnya saja, hangry(Hungry and angry) , brekkie (breakfast),brunch (breakfast and lunch) ,cheesy (cheap),airhead (stupid),freebie (give away/barang-barang gratis) ,gig (tugas/pekerjaan), junkie (drug addict), crap (umpatan).

Singkatnya sih, saat membuka laptop atau handphone, banyak kata-kata menggunakan Bahasa Inggris yang ditemukan.  adi, bisa dikatakan bahwa bahasa Inggris sangat dipakai dalam perkembangan teknologi. Itulah sebabnya bisa dikatakan tidak akan bisa dipisahkan kaitan antara bahasa dan teknologi.  

Kalau membeli smartphone misalnya, petunjuk pemakaiannya pun seringkali dalam Bahasa Inggris. Menu dan pengaturan yang terdapat  di dalamnya dan aplikasi pun menggunakan bahasa Inggris. 

Belum  Tergantikan, Yuk Belajar Bahasa Inggris

Menguasai bahasa Inggris berarti  akan lebih tahu fakta-fakta atau berita yang sedang terjadi kini. Misalnya saja, mengenai pandemi saat ini dari berbagai saluran informasi . Teknologi adalah sumber informasi dan pengetahuan. Melalui teknologi, sebuah penyebarluasan menggunakan bahasa bisa dilakukan.  

Nah mengingat pentingnya Bahasa Inggris  belum tergantikan, jadi sangat penting untuk mempelajarinya. Manfaatnya sudah pasti akan kembali kepada yang sudah menguasainya. Cara belajarnya bisa dilakukan dengan banyak cara, yakni melalui buku cerita, lagu, berita, dan film. Untuk mengasah kemampuan, bisa belajar dan mengikuti latihan tes bahasa gratis melalui  aplikasi yang bisa diunduh dari google play store. 

Belajar Bahasa Inggris akan memberi manfaat jika misalnya saja membutuhkan nilai toefl dan lainnya untuk sebuah keperluan. Jadi, yuk menguasai Bahasa Inggris. Pengalaman membuktikan, belajar bahasa Inggris akan sangat bermanfaat.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun