Kalau hari-hari biasa, jelas tidak sebanyak ini yang bisa berkumpul. Jadi, lebaran memang sarana yang tepat untuk menyatukan keluarga.Â
Namun, sayangnya lebaran kali ini tidak akan mungkin untuk pulang kampung. Ya, seperti tahun sebelumnya karena  pandemi covid masih melanda.Â
Tidak mudik dulu merupakan langkah yang tepat. Protokol kesehatan harus ditaati. Kabarnya, di kampung pun sudah ada yang terkena virus pandemi.Â
Semoga semua sepupu, para paklik dan bulik seluruhnya semua sehat.
Aku ingin melihat Pantai Laut Selatan yang dekat sekali jaraknya. Aku mau diajak bersama-sama ke tempat pelelangan ikan. Atau panen cabai, mengambil melinjo dan membuatnya jadi emping asli yang harganya mahal kalau di pasar Jakarta.Â
Ah, para saudaraku di kampung, aku rindu kalian. Sudah lama tidak bertatap muka langsung.Â
Semua sibuk dengan rutinitas sehari-hari mencari nafkah di kota yang berbeda-beda.
 Maafkan lebaran kali ini pun kembali tak akan bisa bertatap muka. Padahal aku ingin sekali pun sekadar berbicara remeh temeh saja setelah lama tidak bertemu.Â
Baiklah, seperti lebaran tahun kemarin, pada lebaran tahun ini harus dilewatkan secara virtual.Â
Saudaraku, nanti kita saling video call usai salat Idul Fitri. Â Kita saling memperlihatkan menu lebaran yang dimiliki.
 Baju lebaran? Ah, pakai baju rumah saja yang ada. Meski mungkin suasana lebaran harus seperti ini, rasa dan kualitas silahturahmi itu akan tetap tertanam.Â