Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Kejujuran dan Kedermawanan Kekasih Rasulullah Abu Bakar As Siddiq

3 Mei 2021   23:51 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:22 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abu Bakar As Sidiq, khalifah pertama. Sumber gambar : Republika.co.id

Abu Bakar As-Siddiq diangkat menjadi khalifah pertama Islam dalam Kekhalifahan Rasyidin. Pedagang sukses ini rela mengorbankan hartanya untuk membantu perjuangan Rasulullah SAW. Sehingga, pantas meneladani sahabat nabi satu ini. 

Tayangan youtube dari  Alman Mulyana, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Subang yang bermukim di Arab Saudi menampilkan bekas rumah dari  Abu Bakar As Siddiq.  Tentu, bukanlah gambaran yang sama. dengan  rumah saat khalifah ini masih hidup. Pada  posisi bekas rumah dibangun, kini berdiri sebuah hotel . Rumah itu kini telah berubah menjadi sebuah masjid yang terletak di lantai IV dengan nama Masjid Abu Bakar Siddiq. 

Masjid ini selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menunaikan ibadah salat disana. Hal itu tergambar dari tayangan betapa banyaknya orang yang datang. Siapa yang tidak ingin menyempatkan beribadah di Masjid Abu Bajkar As Siddiq jika ada kesempatan?

Abu Bakar, Tumbuh di Saat Berhala Masih Disembah

Buat umat muslim, nama Abu Bakar As Siddiq sangat terkenal dan layak dihormati.  Berdasakan hadist riwayat dari Bukhori disebutkan, Abu Bakar adalah orang terdekat Nabi Muhammad SAW.  Lelaki yang digambarkan bertubuh kurus ini masuk pada jajaran orang yang paling awal masuk  Islam. Tak hanya jiwanya, Abu Bakar selalu mendampingi Raslulullah, sejak muda usia hingga Rasulullah wafat. 

Abu Bakar lahir di Makkah pada akhir abad 13 H atau 23 Agustus 634 Masehi,  dengan nama  Abdullah bin Abu Quhafah. -Hasan Dalam buku  Professor Masud-Ul, Sidiq I Akbar Hazrat Abu Bakr menuliskan nama lengkap Abu Bakar  adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. 

Abu Bakar hidup  di Makkah pada zaman orang -orang masih menyembah berhala. Usia yang  hanya terpaut dua tahun denga Nabi Muhammad. Lelaki ini tidak pernah percaya jika patung-patung tempat orang-orang bersujud dapat memberikan pertolongan. Lelaki ini pernah mencoba meminta pakaian dan makanan terhadap berhala. Namun tentu saja, ia tidak mendapatkannya. 

Lantaran kesal, Abu Bakar menggunakan batu untuk  menghancurkan berhala. Baginya, jika benar Tuhan, maka berhala itu bisa melindungi dirinya. Kenyataannya tidak, berhala  itu malah hancur. Sejak saat itu, Abu Bakar tidak mau lagi menyembah berhala. 

Meyakini Isra' Mi'raj, Perjalanan Nabi Muhammad

Saat Muhammad mengaku sebagai Rasulullah, Abu Bakar Siddiq mempercayainya. Ketika itu, orang-orang Quraisy menertawakan Nabi Muhammad karena menyampaikan perjalanan yang  dianggapa tidak masuk akal. Perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam. 

Terlebih,saat Nabi  Muhammad menyampaikan telah melakukan Isra'Miraj, diangkat ke langit ketujuh, lalu bertemu dengan Allah SWT. Saat orang-orang lain mengolok-olok,   Abu Bakar tetap berpegang teguh pada keyakinannya. Justru  malah membenarkan ucapan, tindakan dan risalah Rasulullah. Hal inilah yang membuatnya menerima julukan As Siddiq, menjadi Abu Bakar As Siddiq, yang dalam Bahasa Arab berarti  sosok yang paling jujur dan benar.   

 Kedermawanan dan Perjuangan Membantu Rasulullah 

Abu Bakar As Siddiq lahir dan tumbuh di keluarga yang pedagang yang kaya raya dan sukses. Begitupun halnya dengan Abu Bakar, yang juga seorang pedagang sukses di usia muda da sering berpergian ke luar negeri, seperti Yaman dan lainnya. Puluhan ribu dirham uang tunai dimilikinya. 

Setelah masuk Islam, Abu Bakar Siddiq dengan suka rela menggunakan kekayaan yang dimilikinya untuk membiayai dakwah dan memberikan kesejahteraan umat Islam. Salah satu budak beriman yang dibantunya adalah Bilal. 

Tak hanya harta dan selalu membela Rasulullah di kalangan Kaum Quraisy, Abu Bakar Abu Bakar juga ikut  berperang, yakni  Perang Badar pada 624 masehi/ 2 Hijriah dan Perang Uhud pada 625 masehi/3 Hijriah. Hubungan Rasululllah  dengan Abu Bakar menjadi semakin dekat setelah pernikahan dengan Aisyah, yang merupakan putri Abu Bakar.  

Khalifah Pertama 

Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia pada  pada 11 H (632 M), Abu Bakar As-Siddiq kemudian diangkat menjadi khalifah pertama Islam dalam Kekhalifahan Rasyidin. Penunjukkannya berdasarkan musyawarah karena rasul tidak meninggalkan pesan siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan. 

Meski hanya dua tahun menjabat sebagai khalifah karena wafat akibat sakit pada 13 H.634 Masehi pada usia 61 tahun , jasa Abu Bakar sebagai khalifah pertama sangat besar. Lelaki yang dikabarkan bermata cekung ini berhasil mengumpulkan Al Quran. Kala itu, ayat-ayat Alquran berada di berbagai  tempat. Medianya pun beragam, mulai dari  pelepah kurma, permukaan batu cadas, dan hafalan para sahabat nabi per surah atau ayat-ayat tertentu. 

 Zaid bin Tsabit menjalankan perintah Abu Bakar untuk  mengumpulkan Alquran dan menjadikannya  satu kesatuan. Abu Bakar dimakamkan di  samping makam Nabi Muhammad SAW.

Meneladani Kisah Shabat Nabi

Abu Bakar termasuk dalam golongan orang-orang yang paling awal masuk Islam atau dikenal dengan golongan Assabiqun Al-Awwalun. Golongan iyang pertama kali mengakui  Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT. Karenanya,  mereka dijamin masuk surga. Meski demikian, Abu Bakar tetap sepenuh hati mendukung Rasulullah dengan jiwa raga dan hartanya. 

Keistimewaan Abu Bakar adalah meyakini, membernarkan dan menerima tanpa keraguan atas apa yang disampaikan rasulullah. Padahal, itu berbeda dengan pendapat kaum Quraisy yang malah melecehkan Nah, belum tentu semua orang akanmelakukan hal yang berebeda dengan kebanyakan orang, termasuk di zaman sekarang.  

Sebagai seeorang yang punya hati nurani, perasaan dan sangat mengasihi, Abu Bakar tidak sayang-sayang pada harta yang didapatkannya dari berdagang unuk  membantu perjuangan Rasulullah dankepetingan umat. Bukankah hal ini tidak mudah buat kebanyakan orang? Untuk itulah, alangkah indahnya meneladanikisah Sahabat nabi seperti Abu Bakar As Siddig.

Catatan :

[1], {2},

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun