Setelah masuk Islam, Abu Bakar Siddiq dengan suka rela menggunakan kekayaan yang dimilikinya untuk membiayai dakwah dan memberikan kesejahteraan umat Islam. Salah satu budak beriman yang dibantunya adalah Bilal.Â
Tak hanya harta dan selalu membela Rasulullah di kalangan Kaum Quraisy, Abu Bakar Abu Bakar juga ikut  berperang, yakni  Perang Badar pada 624 masehi/ 2 Hijriah dan Perang Uhud pada 625 masehi/3 Hijriah. Hubungan Rasululllah  dengan Abu Bakar menjadi semakin dekat setelah pernikahan dengan Aisyah, yang merupakan putri Abu Bakar. Â
Khalifah PertamaÂ
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia pada  pada 11 H (632 M), Abu Bakar As-Siddiq kemudian diangkat menjadi khalifah pertama Islam dalam Kekhalifahan Rasyidin. Penunjukkannya berdasarkan musyawarah karena rasul tidak meninggalkan pesan siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan.Â
Meski hanya dua tahun menjabat sebagai khalifah karena wafat akibat sakit pada 13 H.634 Masehi pada usia 61 tahun , jasa Abu Bakar sebagai khalifah pertama sangat besar. Lelaki yang dikabarkan bermata cekung ini berhasil mengumpulkan Al Quran. Kala itu, ayat-ayat Alquran berada di berbagai  tempat. Medianya pun beragam, mulai dari  pelepah kurma, permukaan batu cadas, dan hafalan para sahabat nabi per surah atau ayat-ayat tertentu.Â
 Zaid bin Tsabit menjalankan perintah Abu Bakar untuk  mengumpulkan Alquran dan menjadikannya  satu kesatuan. Abu Bakar dimakamkan di  samping makam Nabi Muhammad SAW.
Meneladani Kisah Shabat Nabi
Abu Bakar termasuk dalam golongan orang-orang yang paling awal masuk Islam atau dikenal dengan golongan Assabiqun Al-Awwalun. Golongan iyang pertama kali mengakui  Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT. Karenanya,  mereka dijamin masuk surga. Meski demikian, Abu Bakar tetap sepenuh hati mendukung Rasulullah dengan jiwa raga dan hartanya.Â
Keistimewaan Abu Bakar adalah meyakini, membernarkan dan menerima tanpa keraguan atas apa yang disampaikan rasulullah. Padahal, itu berbeda dengan pendapat kaum Quraisy yang malah melecehkan Nah, belum tentu semua orang akanmelakukan hal yang berebeda dengan kebanyakan orang, termasuk di zaman sekarang. Â
Sebagai seeorang yang punya hati nurani, perasaan dan sangat mengasihi, Abu Bakar tidak sayang-sayang pada harta yang didapatkannya dari berdagang unuk  membantu perjuangan Rasulullah dankepetingan umat. Bukankah hal ini tidak mudah buat kebanyakan orang? Untuk itulah, alangkah indahnya meneladanikisah Sahabat nabi seperti Abu Bakar As Siddig.
Catatan :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H