Dari sebuah pohon manding yang tumbuh di pekarangan rumah, Botok Manding hadir menjadi menu buka puasa yang tidak biasa.Â
Ditemani nasi putih hangat, botok manding pun disantap. Butir-butir hijau biji manding menyembul dari serutan kelapa yang telah dibumbui. Amboi, Hati-hati jangan sampai menceplus cabai.Â
Jika buahnya dimakan mentah, nyaris tak berasa dengan sediki pahit dan manis.Â
Sekilas mengenai manding
Banyak orang menyebut manding dengan mlandingan, lamtoro atau petai Cina (Leucaena leucocephala). Mana yang benar? Sama saja. Hanya beda penamaan saja.Â
Dikutip dari manfaatdaunku.com, manding alias petai cina memiliki banyak kandungan zat, mulai dari kalsium dan mineral. Selain itu tertentu protein, vitamin A, vitamin B1, vitamin  C, zat besi, lemak, karbohidrat, fosfor, kalsium dan energi.Â
Karena banyak kandungan bermanfaat itulah sering digunakan sebagai obat alami untuk penyakit.Â
Sebut saja untuk diabetes,cacinga  membasmi cacingan dan mencegah kanker.Â
Manding  yang Mudah Tumbuh
Sebenarnya, pohon manding tidak asing keberadaannya. Banyak tumbuh di tanah Jawa. Utamanya di pedesaan, sering digunakan sebagai pohon perindang di pinggir jalan.
Tanaman ini terkadang tidak begitu diperhatikan banyak orang. Tumbuhnya memang sangat mudah. Tidak butuh waktu lama untuk berbuah dan siap dipanen.Â
Begitulah sebuah pohon manding  yang awalnya tumbuh tanpa sengaja di pekarangan rumah, pada awal pandemi tahun 2020.
Agaknya, burung-burung liar yang selalu berterbangan dan berkicauan di pekarangan menjadi perantara. Berkat mereka, tumbuh sebatang pohon manding yang terus menjulang hingga hampir empat meter.Â
Tanaman manding yang konon berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ini menjadi peneduh di pekarangan rumah Jakarta, yang sempit.Â
Perlahan, tanaman manding depan rumah, yang punya banyak manfaat, sudah bisa dipanen. Karena buahnya yang menggerombol pada letak yang tinggi, perlu menggunakan bambu dan paku sebagai pengait.Â
Setelah  itu, barulah diolah menjadi makanan berbuka puasa yang tidak biasa.Â
Botok Manding Sederhana
Membuat botok Manding tidaklah sulit. Selain tentunya harus ada bahan utama manding dan daun pisang sebagai pembungkus.Â
Bahan lainnya yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah didapatkan di pasar tradisional.Â
Dalam sejumlah resep, ada yang menambahkan kencur, menggunakan ketumbar untuk botok yang dibuat tidak pedas.Â
Agar rasa botok manding enak, dapat ditambah dengan teri nasi/ teri medan.Â
Nah untuk santapan berbuka puasa, saya memilih untuk membuat botok yang sangat sederhana.Â
Cara Membuat Botok Manding :
Untuk membuat botok manding sederhana untuk menu berbuka puasa yang tidak biasa sebagai berikutÂ
Bahan :
1. Buah manding secukupnya
2. Parutan kelapa dari satu buah kelapa
3. Bawang merah 6
4 Bawang putih 5
5. Lengkuas, ruas ibu jari
6. Daun salam
7. Gula Merah
8. Garam
9. Daun pisang untuk membungkus
10.Cabai ( jika suka pedas)Â
Cara membuat :
1. Buat bumbu halus dari bawang merah, bawang putih, lengkuaa, garam, gula merah, dan cabai.Â
2. Bumbu yang telah dihaluskan kemudian dicampur dengan kelapa dan buah manding.Â
3. Siapkan daun pisang. Dengan menggunakan sendok, ambil sebagian untuk ditaruh dalam daun pisang yang telah dilap bersih. Tambahkan sehelai daun salam di tiap daun pisang.Â
4. Daun pisang kemudian direkatkan dengan lidi. Botok manding sudah jadi.Â
5. Setelah itu, botok manding dikukus paling lama 30 menit.Â
6 Botok manding matang dan siap disajikan.Â
***
Jadi, selamat berbuka puasa dengan menu tidak biasa yang berasal dari alam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H