Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Botok Manding, Kreasi Menu Buka Puasa yang Tidak Biasa

26 April 2021   23:41 Diperbarui: 27 April 2021   00:08 2385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botok Manding untuk menu berbuka puasa yang tidak biasa(dok.windhu)

Sebenarnya, pohon manding tidak asing keberadaannya. Banyak tumbuh di tanah Jawa. Utamanya di pedesaan, sering digunakan sebagai pohon perindang di pinggir jalan.

Tanaman ini terkadang tidak begitu diperhatikan banyak orang. Tumbuhnya memang sangat mudah. Tidak butuh waktu lama untuk berbuah dan siap dipanen. 

Butir-butir manding (dok.windhu)
Butir-butir manding (dok.windhu)

Begitulah sebuah pohon manding  yang awalnya tumbuh tanpa sengaja di pekarangan rumah, pada awal pandemi tahun 2020.

Agaknya, burung-burung liar yang selalu berterbangan dan berkicauan di pekarangan menjadi perantara. Berkat mereka, tumbuh sebatang pohon manding yang terus menjulang hingga hampir empat meter. 

Tanaman manding yang konon berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ini menjadi peneduh di pekarangan rumah Jakarta, yang sempit. 

Perlahan, tanaman manding depan rumah, yang punya banyak manfaat, sudah bisa dipanen. Karena buahnya yang menggerombol pada letak yang tinggi, perlu menggunakan bambu dan paku sebagai pengait. 

Setelah  itu, barulah diolah menjadi makanan berbuka puasa yang tidak biasa. 

Botok manding (dik.windu)
Botok manding (dik.windu)
Botok Manding pun menjadi santapan berbeda. Sebab, saat ini sudah sangat jarang dibuat sendiri di rumah. 

Botok Manding Sederhana

Membuat botok Manding tidaklah sulit. Selain tentunya harus ada bahan utama manding dan daun pisang sebagai pembungkus. 

Bahan lainnya yang dibutuhkan cukup sederhana dan mudah didapatkan di pasar tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun