Tribhanga diambil dari sebuah pose tarian yang artinya tidak sempurna tapi tetak cantik dan menawan.Â
Film Tribhanga mengambil latar Mumbai, kota metropolitan terbesar di India. Mumbai juga merupakan kiblat perfilman India. Banyak orang terkenal dan film hadir dari kota ini.Â
Salah satu-satunya, film Tribhanga yang mengungkapkan jika menjadi perempuan dengan pilihan hidupnya, belum tentu mudah.
Bahkan, bisa jadi tak sempurna, dapat berujung konflik dan belum tentu bisa menyenangkan semua orang.Â
Namun, cinta, luka dan liku hidup harus tetap dilalui dengan berani. Tidak ada pilihan yang tak memberi dampak, bukan?Â
Bila ternyata keputusan tak tepat, belajarlah. Jika memungkinkan, coba memaafkan agar tak menyesal.Â
Lalu, bagaimana kelanjutan dari aksi Kajol di Tribhanga? Mungkinkah tiga perempuan dari tiga generasi ini menjadi dekat? Bagaimana kelanjutan pembuatan autobiografi Nayan? Ah, lebih baik nonton saja, ya....Â
--260121dhu--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H