Manusia tak lepas dari sebuah pilihan. Meski tak sempurna, hidup harus dilalui. Tiga perempuan dari tiga generasi ini menghadapinya dengan berani. Tribhanga.Â
Tiga perempuan itu terdiri atas Nayantara  Apte (Tanvi Azmi), Anuradha  Apte (Kajol)  dan Masha (Mithila Palkar).
Nayantara Apte atau yang biasa disapa Nayan, sukses sebagai seorang penulis terkenal. Banyak penghargaan diraihnya dalam festival dan kejuaraan sastra.Â
Namun, pilihan hidup sebagai seorang sastrawan perempuan yang berhasil, haruslah dijalani dengan tak mudah.Â
Nayantara  memilih untuk pergi membawa anak-anaknya dan meninggalkan rumah suaminya, Vinayak.Â
Nayan tak tahan dengan omelan ibu mertuanya setiap hari. Nayan dianggap tak beres dengan pekerjaan rumah tangga. Bahkan, hal itu diungkapkan di depan para tamu-tamu Nayan.Â
Perempuan ini membutuhkan privasi agar ide yang datang bisa menjadi karya tulis yang bagus. Nayan merasa tak bisa hidup tanpa menulis.Â
Sayangnya, Vinayak suaminya yang merupakan anak laki-laki satu-satunya, tidak mau untuk pisah rumah dengan ibunya. Tak bisa bersikap.Â
Nayan pun memutuskan untuk meninggalkan rumah suaminya demi kebebasan dan kebahagian.
Dua buah hatinya, Anuradha Apte  dan Robindro, dibawanya serta. Namun kelak, keduanya membenci ibunya karena pilihan sang ibu untuk bercerai.Â
Sebuah Autobiografi
Nayan sangat paham anak-anaknya tak suka padanya. Kesuksesan atas novel-novelnya yang laris di pasaran dan membuat terkenal, tak diikuti hubungan ibu dan anak yang baik.Â
Maka, di usia senjanya, Nayan memutuskan untuk membuat sebuah autobiografi. Sebuah buku mengenai perjalanan kehidupannya dari kegagalan hingga kesuksesan.Â
Nayan dibantu oleh Milan, penulis yang merupakan pengagumnya. Dalam autobiografinya itu, Nayan memberi kesempatan anak-anaknya untuk diwawancara.Â
Namun, sebelum autobiografi itu selesai, Nayan terserang stroke yang menyebabkan koma. Saat itu, anaknya Anuradha Apte alias Anu, yang sudah jadi penari terkenal sedang bersiap mementaskan tarian Odissi.Â
Rumah Sakit yang MenyatukanÂ
Meski hubungan dengan ibunya tak baik, Anu turut menjaga ibunya di rumah sakit.Â
Pertemuan tiga perempuan tiga generasi itu teryata menyibak sekaligus membasuh luka atas pilihan hidup yang diambil oleh masing-masing perempuan itu.Â
Saat di rumah sakit itu terungkap jika Nayan, sebagai penulis sudah tidak lagi bisa menulis sendiri karena menderita artritis. Perlu Milan untuk merekam, menyalin dan menuliskannya.Â
Sejak anak-anak, Anu tak ibunya bercerai sehingga merusak kebahagiaan keluarga.Â
Selain itu membenci ibunya karena tak menyadari telah membawa seorang 'bapak baru' yang telah melakukan pelecehan seksual.Â
Di sisi lain, Masha sebagai anak Anu ternyata mengalami kepedihan telah diolok sebagai anak dari ibu yang bergonta-ganti laki-laki.Â
Anu berpisah dengan Dmitri, ayah Masha yang orang Rusia, sejak Masha masih dalam kandungan.Â
Sejak saat itu, Anu tak ingin menyerahkan dirinya pada seorang laki-laki.Â
Pilihan dan Memilih
Film India Tribhanga -- Tedhi Medhi Crazy di Netflix mulai Januari 2021, menyuguhkan kisah perempuan pada keputusan pilihan hidup.Â
Pilihan perempuan berstatus ibu dalam hidupnya, turut membawa pengaruh pada kehidupan anak-anaknya.
Nayan, selain keluar dari rumah suami, mengubah nama belakang keluarga pada nama anak-anaknya.Â
Alasannya, sejak perceraian terjadi,mantan suami Nayan tak sekalipun mencari atau memberi nafkah pada anak-anaknya.Â
Kekerasan fisik yang diperoleh Anu sejak masih hamil, membuat Anu tak peduli harus melahirkan anaknya Masha tanpa ditemani laki-laki.Â
Anu memilih jadi orang tua tunggal. Tak ambil pusing meski itu berarti anaknya sama sekali tak akan pernah bertemu ayahnya.Â
Sementara Masha memilih bertahan untuk punya keluarga yang utuh dan ingin  anak-anaknya kelak punya ayah.Â
Meski di sisi lain, mertuanya menuntut agar Masha melahirkan anak laki-laki sebagai pewaris keturunan keluarga.Â
Kondisi seperti ini, sebenarnya tak jauh berbeda dengan yang mungkin kita temui sehari-hari.Â
Menantu perempuan yang merasa tertekan oleh mertua saat tinggal di dalam rumah yang sama.Â
Selain itu, olok-olok dan pahitnya tak punya keluarga utuh. Pandangan orang lain kerap kali menjatuhkan dan memandang sinis.Â
Ketika sebuah perpisahan orang tua terjadi, seringkali berarti itulah akhir perjumpaan seorang anak  dengan salah satu orang tuanya.Â
Kajol yang Memikat
Tampilnya Kajol sebagai pemeran utama menghidupkan adegan yang lebih banyak dilakukan di kamar rumah sakit.Â
Kajol, bintang Kuch Kuch Hota Hai (KKHH) ini dengan apik memerankan sosok perempuan dengan kebencian besar pada ibunya.Â
Dalam Kuch-Kuch Hota Hai yang sangat terkenal di India dan negara lain pada tahun 1998, Kajol berperan sebagai Anjali Sharma, perempuan tomboy sobat Rahul Khan, yang diperankan oleh Shah Rukh Khan.Â
Film Tribhanga berdurasi 95 menit yang disutradarai oleh Renuka Shahane ini, bisa jadi pengobat rindu para penggemar Kajol akan akting yang memikat.Â
Tribhanga diambil dari sebuah pose tarian yang artinya tidak sempurna tapi tetak cantik dan menawan.Â
Film Tribhanga mengambil latar Mumbai, kota metropolitan terbesar di India. Mumbai juga merupakan kiblat perfilman India. Banyak orang terkenal dan film hadir dari kota ini.Â
Salah satu-satunya, film Tribhanga yang mengungkapkan jika menjadi perempuan dengan pilihan hidupnya, belum tentu mudah.
Bahkan, bisa jadi tak sempurna, dapat berujung konflik dan belum tentu bisa menyenangkan semua orang.Â
Namun, cinta, luka dan liku hidup harus tetap dilalui dengan berani. Tidak ada pilihan yang tak memberi dampak, bukan?Â
Bila ternyata keputusan tak tepat, belajarlah. Jika memungkinkan, coba memaafkan agar tak menyesal.Â
Lalu, bagaimana kelanjutan dari aksi Kajol di Tribhanga? Mungkinkah tiga perempuan dari tiga generasi ini menjadi dekat? Bagaimana kelanjutan pembuatan autobiografi Nayan? Ah, lebih baik nonton saja, ya....Â
--260121dhu--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H