Bahkan, foto yang tampak sedikit goyang ataupun kurang cahaya, seakan punya kekuatan menyimpan kenangan.Â
Hahaha, lucu ya? Harusnya foto-foto bersama orang-orang tercinta yang kondisinya buram saja, sudah menghibur hati.Â
Sudah pasti, foto yang bagus dengan sudut pandang dan pencahayaan tepat, lebih menggetarkan hati. Lebih membawa pada kenangan yang tersimpan.Â
Seperti halnya temanku yang mengaku hanya punya sedikit kenangan foto dengan almarhumah ibunya saat sehat, akupun begitu.Â
Aku nyaris nggak punya foto bersama bapak. Ups, tunggu dulu. Foto bersama bapak beserta seluruh anggota keluarga, bahkan keluarga besar tentunya ada.Â
Maksudku disini, foto berdua bersama bapak. Kamu tahu, saat bapak sudah pergi, baru tersadar tidak ada foto berdua bapak dalam keadaan sehat.Â
Aku hanya punya foto berdua bapak saat dirawat di rumah sakit. Saat itu, sambil menunggu jadwal kunjungan dokter, aku swafoto bersama bapak.
Tak kusangka, foto-foto iseng tak sengaja itu menjadi kenangan berfoto berdua dengan bapak. Huhu, kenapa tidak dari dulu sering berfoto dengan bapak?Â
Jumat terakhir saat sehatnya, tetiba muncul keinginan untuk mengambil foto bapak, berfoto berdua dengan bapak.Â
Aku melihat, bapak tak seperti biasanya menggandeng tangan cucu laki-laki semata wayangnya, usai salat Jumat.Â
Namun, aku mengurungkan niat itu. Ah sudahlah, banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Berfoto bisa minggu depan saja. Begitu, kataku dalam hati.Â