Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tikus yang Merajalela

9 Desember 2020   23:26 Diperbarui: 9 Desember 2020   23:30 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ih, tikus.... Langkah kaki segera menepi untuk menghindar. Jijik. Mudah-mudahan nggak akan ketemu bangkai tikus yang sudah hancur terlindas roda kendaraan. 

Tikus? Ya, lebih tepatnya tikus got. Bukan sekali atau dua kali melihat pemandangan tikus montok yang berhamburan isi badannya. 

Entahlah bagaimana atau darimana tikus-tikus berbulu hitam abu-abu sudah dalam keadaan gepeng. 

Tidak perlu waktu lama, paling nggak dalam waktu dua hari atau tiga hari, isi badannya sudah habis. 

Ban kendaraan bermotor roda dua atau roda empat yang melintas sepanjang hari, membawa isi tubuh tikus montok. 

Hanya kulit berbulunya yang tersisa. Lalu kemudian tergeser tak lagi berada di tengah jalan. Kulit bulu tikus sudah ada di tepi jalan. Barulah setelah itu masuk ke dalam got alias saluran air yang cukup dalam. 

Jorok? Mungkin juga. Namun, siapakah yang mau membuang tikus mati terlindas di jalan dalam waktu yang cukup sering? Jumlahnya kadang tak hanya satu dalam rentang beberapa ratus meter. 

Lagipula, itu jalan umum. Kendaraan apapun dan kapanpun bisa melintas. Jadi, siapa yang mau tanggung jawab? Simpan saja jijik itu. 

Berseliweran Dimana-mana

Jumlah tikus-tikus got rasanya semakin banyak. Semakin montok. Ketika sore mulai berganti malam, tikus-tikus ini mulai berdecit-decit. 

Selain jalan umum menuju kompleks perumahan, tikus-tikus got juga beraksi.Berlarian di pinggir jalan dalam perumahan. Masuk ke dalam tempat sampah-tempat sampah warga yang tidak berpenutup. 

Hingga pagi hari lepas subuh, biasanya barulah binatang pengerat itu berkurang dari pandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun