Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk Bersih-bersih Sambut Idul Fitri, Raih Nyaman dan Sehat di Hari Kemenangan

19 Mei 2020   23:01 Diperbarui: 19 Mei 2020   23:20 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih-bersih sambut idul fitri biasa dilakukan ruitn. Selain untuk merayakan hari istimewa setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Bersih-bersih di dalam rumah dan di luar rumah (dok.windu)

Hmmm. Kucium kain mukena yang sudah harum. Setelah diseterika, tinggal disimpan di lemari untuk menyambut  Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah sarung dan sajadah juga sudah dalam keadaan bersih. Siap digunakan beribadah. 

Menyambut hari kemenangan, bersih-bersih jelang idul fitri sudah menjadi kebiasaan. Bersih-bersih wajib dilakukan. Saat hari raya, rumah biasanya didatangi banyak orang. Mulai dari keluarga, kerabat, hingga teman.

Namun, bersih-bersih jelang idul fitri biasanya sedikit berbeda dengan bersih-bersih hari biasa. Lebih ekstra. Sejak dulu, bapak bahkan punya kebiasaan mengecat dinding rumah sebelum lebaran. Dinding rumah yang putih bersih setelah dicat baru, terasa lebih lapang dan enak dilihat.   

Bersih-bersih jelang idul fitri di rumah biasanya dibagi dua, yakni bersih-bersih di dalam rumah dan di luar rumah. Semua anggota rumah dilibatkan. Sesuai dengan tugasnya masing-masing, semua menjalankan tugasnya. Nah, apa saja bersih-bersih sambut idul fitri yang biasa dilakukan?

Bersih-bersih dalam rumah

Banyak yang perlu dibersihkan dalam rumah. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan bersih-bersih di luar rumah. Untuk membersihkannya, mulai dilakukan minimal 3 hari menjelang hari raya idul fitri.

1.Membersihkan perlengkapan ibadah

Perlengkapan ibadah, seperti mukena, sarung, sajadah harus sudah dalam keadaan bersih dan wangi. Perlengkapan ibadah ini tidak hanya untuk yang digunakan anggota keluarga saja. Amanat ibu, sediakan minimal satu stel mukena, sarung, dan sajadah yang bisa digunakan para tamu. Biasanya, ada saja tamu yang menumpang untuk salat dan tidak membawa mukena sendiri.

2. Membersihkan pakaian

Hari kemenangan harus menggunakan pakaian yang terbaik. Tidak harus yang baru atau berharga mahal. Asalkan nyaman, enak digunakan, dan tertutup, sudah masuk syarat pakaian yang akan digunakan saat hari raya. Pakaian yang sudah lama tidak digunakan bisa dicuci ulang dan diberi pelembut pewangi agar segar. Saat hari raya, pakaian yang dipersiapkan adalah untuk salat idul fitri dan bertamu/menerima tamu di rumah.

Selain pakaian, bersih-bersih alas kaki juga dilakukan. Tidak hanya sepatu, melainkan juga sandal jepit yang akan digunakan untuk mengambil air wudhu, sebelum salat dan sesudah salat idul fitri.

3. Membersihkan ruangan demi ruangan

Kaca-kaca dibersihkan, tirai dicuci, seluruh perabotan dilap dan dihilangkan debunya. Mulai dari ruang tamu tempat menerima tamu, ruang makan, ruang salat, dapur,  hingga kamar mandi/toilet. Seprai,sarung bantal, dan selimut dicuci bersih. Lantai dipel bersih. Untuk kamar mandi/toilet dipastikan telah bersih disikat agar tidak ada bau yang tidak sedap ataupun kuman. Dapur harus selalu bersih dari sisa-sisa masakan ataupun makanan yang tidak bagus dipandang. Sabun, cairan pembersih sudah disiapkan. Bila perlu, ruangan disemprotkan pengharum ruangan. 

4. Membersihkan alat makanan

Saat hari raya idul fitri, perlengkapan makan disiapkan lebih banyak. Kalau hari-hari biasa, hanya sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Saat lebaran, perlengkapan makanan yang biasanya disimpan rapi di dalam lemari dikeluarkan seperti piring, sendok garpu, gelas, dan mangkok. . Hal ini terkait dengan kebiasaan saat idul fitri yang mempersilakan tamu untuk mencicipi hidangan hari raya idul fitri. Tak ketinggalan, toples-toples kue dibersihkan dan diisi kue. 

Bersih-bersih jelang idul fitri dapat juga dimaknakan membersihkan diri dari ha-hal yang tidak patut dalam hubungan kepada Allah dan pada sesama manusia (dok.windhu)
Bersih-bersih jelang idul fitri dapat juga dimaknakan membersihkan diri dari ha-hal yang tidak patut dalam hubungan kepada Allah dan pada sesama manusia (dok.windhu)

Bersih-Bersih di Luar Rumah

Selain membersihkan dalam  rumah, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah bersih-bersih di luar rumah, yakni halaman rumah hingga selokan yang mengalir di depan rumah.

Halaman rumah terkadang tak hanya perlu disapu. Tanaman yang tumbuh di tanah ataupun yang ditanam di dalam pot perlu dirapikan. Dipangkas daun-daunnya agar terlihat lebih rapih. Daun-daun yang sudah menguning pun dibuang. Tanaman jangan sampai kering dan disiram agar segar hijau enak dipandang. Rumput-rumput liar yang mungkin ada, dicabuti dan dibuang.  

Membersihkan selokan juga  tak kalah penting. Aliran air yang mengalir dari selokan dari rumah yang letaknya di posisi yang lebih tinggi, tidak jarang membawa serta sampah.  Terkadang, sampah ini menyangkut di sisi selokan dan kalau dibiarkan akan mengganggu aliran air yang mengalir. Sampah perlu disapu dan diangkat agar air mengalir lancar. Sampah yang menumpuk, selain tidak enak dipandang bisa menimbulkan bau.

Makna Bersih-Bersih Sambut Idul Fitri

Bersih-bersih sambut idul fitri, yang terdiri atas membersihkan di dalam rumah dan di luar rumah adalah hal-hal yang dapat terlihat langsung oleh mata dan bisa dirasakan langsung oleh seseorang.  Hasil dari bersih-bersih itu biasanya memberikan rasa nyaman, baik pemilik rumah maupun tamu yang berkunjung.

Namun, bersih-bersih sambut idul fitri bisa dimaknakan juga dengan artian membersihkan dalam diri seseorang dalam hubungannya dengan Allah lewat ibadah dan renungan yang dilakukan.

Selain itu, membersihkan cara berperilaku, bertindak, dan berpikir kepada sesama manusia melalui silahturahmi dan releksi diri. Semua itu dilakukan melalui sarana bersih-bersih sambut idul fitri.

Bersih-Bersih dan Kesehatan 

"Memangnya, lebaran tahun ini banyak yang datang bertamu?" tiba-tiba pertanyaan itu muncul.  Hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah berada dalam masa pandemi covid-19. Daerah-daerah pun masih berada pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tentunya akan membuat gerak saling mengunjungi saat idul fitri 1441 H terbatas.

Meskipun demikian, bersih-bersih sambut idul fitri  tetap akan dilakukan. Selain sudah menjadi kebiasaan, bersih-bersih sangat berkaitan dengan kesehatan. Terlebih di masa pandemi covid-19 yang harus selalu menjaga kebersihan agar selalu sehat. Jadi, yuk mari bersih-bersih sambut idul fitri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun