Hmmm. Kucium kain mukena yang sudah harum. Setelah diseterika, tinggal disimpan di lemari untuk menyambut  Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Sejumlah sarung dan sajadah juga sudah dalam keadaan bersih. Siap digunakan beribadah.Â
Menyambut hari kemenangan, bersih-bersih jelang idul fitri sudah menjadi kebiasaan. Bersih-bersih wajib dilakukan. Saat hari raya, rumah biasanya didatangi banyak orang. Mulai dari keluarga, kerabat, hingga teman.
Namun, bersih-bersih jelang idul fitri biasanya sedikit berbeda dengan bersih-bersih hari biasa. Lebih ekstra. Sejak dulu, bapak bahkan punya kebiasaan mengecat dinding rumah sebelum lebaran. Dinding rumah yang putih bersih setelah dicat baru, terasa lebih lapang dan enak dilihat. Â Â
Bersih-bersih jelang idul fitri di rumah biasanya dibagi dua, yakni bersih-bersih di dalam rumah dan di luar rumah. Semua anggota rumah dilibatkan. Sesuai dengan tugasnya masing-masing, semua menjalankan tugasnya. Nah, apa saja bersih-bersih sambut idul fitri yang biasa dilakukan?
Bersih-bersih dalam rumah
Banyak yang perlu dibersihkan dalam rumah. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan bersih-bersih di luar rumah. Untuk membersihkannya, mulai dilakukan minimal 3 hari menjelang hari raya idul fitri.
1.Membersihkan perlengkapan ibadah
Perlengkapan ibadah, seperti mukena, sarung, sajadah harus sudah dalam keadaan bersih dan wangi. Perlengkapan ibadah ini tidak hanya untuk yang digunakan anggota keluarga saja. Amanat ibu, sediakan minimal satu stel mukena, sarung, dan sajadah yang bisa digunakan para tamu. Biasanya, ada saja tamu yang menumpang untuk salat dan tidak membawa mukena sendiri.
2. Membersihkan pakaian
Hari kemenangan harus menggunakan pakaian yang terbaik. Tidak harus yang baru atau berharga mahal. Asalkan nyaman, enak digunakan, dan tertutup, sudah masuk syarat pakaian yang akan digunakan saat hari raya. Pakaian yang sudah lama tidak digunakan bisa dicuci ulang dan diberi pelembut pewangi agar segar. Saat hari raya, pakaian yang dipersiapkan adalah untuk salat idul fitri dan bertamu/menerima tamu di rumah.
Selain pakaian, bersih-bersih alas kaki juga dilakukan. Tidak hanya sepatu, melainkan juga sandal jepit yang akan digunakan untuk mengambil air wudhu, sebelum salat dan sesudah salat idul fitri.
3. Membersihkan ruangan demi ruangan
Kaca-kaca dibersihkan, tirai dicuci, seluruh perabotan dilap dan dihilangkan debunya. Mulai dari ruang tamu tempat menerima tamu, ruang makan, ruang salat, dapur, Â hingga kamar mandi/toilet. Seprai,sarung bantal, dan selimut dicuci bersih. Lantai dipel bersih. Untuk kamar mandi/toilet dipastikan telah bersih disikat agar tidak ada bau yang tidak sedap ataupun kuman. Dapur harus selalu bersih dari sisa-sisa masakan ataupun makanan yang tidak bagus dipandang. Sabun, cairan pembersih sudah disiapkan. Bila perlu, ruangan disemprotkan pengharum ruangan.Â
4. Membersihkan alat makanan
Saat hari raya idul fitri, perlengkapan makan disiapkan lebih banyak. Kalau hari-hari biasa, hanya sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Saat lebaran, perlengkapan makanan yang biasanya disimpan rapi di dalam lemari dikeluarkan seperti piring, sendok garpu, gelas, dan mangkok. . Hal ini terkait dengan kebiasaan saat idul fitri yang mempersilakan tamu untuk mencicipi hidangan hari raya idul fitri. Tak ketinggalan, toples-toples kue dibersihkan dan diisi kue.Â