Ada peringatan Jumat Agung buat umat Katolik pada tanggal 10 April , Ada umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan sejak tanggal 24 April selama satu bulan dan perayaan Tri Suci Waisak pada tanggal 7 Mei 2020.
 Film ini sangat baik ditonton agar bisa lebih mampu memaknai perbedaan dengan solidaritas. Jalinan cerita sangat menarik meski memunculkan permasalahan sosial dan antar etnis dan antar agama.
Dalam  film Tanda Tanya (?), selepas penyerangan di hari Idul Fitri, Hendra yang harus menerima kenyataan ayahnya meninggal tergerak hatinya saat membaca buku Asmaul Husna mengenai 99 Nama Allah yang semula akan dihadiahkannya pada Menuk. Hendra pun tergerak hatinya untuk masuk agama Islam dan membuka restoran halal.
Soleh, suami Menuk yang akhirnya bekerja menjadi banser NU harus kehilangan nyawa saat bertugas menjaga gereja katolik saat hari Natal. Meski berbeda agama, Soleh berkorban saat menyingkirkan bom yang ditemukannya di dalam gereja saat ibadah berlangsung.
Peristiwa-peristiwa yang dialami akhirnya menuntun Hendra bertanya kepada ustaz wahyu. "Apa itu Islam, pak Ustaz?" Ustad pun menjawab, jika Islam itu merupakan penyerahan hati dan juga penyerahan jiwa. Pada saat hati sudah diserahkan kepada Allah Swt, yang ada adalah keikhlasan. Maka menjadi Islam adalah menjadi manusia yang terus menerus berupaya untuk ikhlas, memperbaiki kekurangan yang ada di dalam dirinya dan mengubah kekurangan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat  bagi orang yang di sekelilingnya.
Film Tanda Tanya tak hanya sarat hikmah saat ditonton tapi diperankan  dengan baik oleh Revalina S. Temat (Menuk), Reza Rahadian (Soleh), Endhita (Rika), Agus Kuncoro (Surya), Rio Dewanto (Hendra/Ping Hen), Hengky Solaiman (Tan Kat Sun), Edmay (Lim Giok Lie/istri Tan Kat Sun), Glenn Fredly (Doni), David Chalik  (Wahyu), Deddy Sutomo (pastor).
Jadi, tontolah film Tanda Tanya (?) untuk lebih mengajarkan solidaritas beragama. Saya terkesan pada akir film yang menyertakan tiga pesan dari tiga agama. Petikan Surat Al Mumtahanah ayat 8 yang berbunyi Allah tidak melarang kamu untuk berbuat adil kepada orang kafir yang tidak memusuhimu.
Selain itu, disertakan Matius 22, 36-40 yang berbunyi "Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasii dirimu sendiri". Sebagai penutup ada kutipan Buddhist : Cinta sejati tidak pilih kasih, tak melekat, tak bersyarat dan selalu ingin berbagi pada sesama. Â Â
Saya jadi bertanya-tanya, sudah sebesar apa rasa solidaritas  beragama yang dimiliki?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H