Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belanja Makanan Itu Satu Cukup, Beli Dua Pun Habis

2 Mei 2020   21:44 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:59 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat berbuka puasa, seringkali menu yang tersedia beraneka. Padahal, hanya sedikit yang disantap (dok.windhu)

Ini makanya, saat di masa pandemi covid-19  seperti sekarang  yang kemudian diikuti pemberlakuan karantina wilayah bisa memicu  orang kalap belanja. Takut nggak punya persediaan konsumsi. Khawatir saat ada makanan yang dibutuhkan dan diinginkan tapi nggak ada di rumah, sementara beli belum tentu masih ada.   

Pilah pilih makanan yang pas dan sesuai dengan selera . dok.windhu)
Pilah pilih makanan yang pas dan sesuai dengan selera . dok.windhu)
Aksi ngeborong banyak nggak terhindarkan. Semua itu terjadi di banyak negara. Baik di Asia, Australia dan Eropa.  Tayangan televisi memperlihatkan rak-rak makanan yang kosong. Termasuk di Indonesia pada awal-awal pengumuman covid-19  terdeteksi positif, orang-orang berbelanja dalam jumlah banyak dan rela mengantri.

Pakar perilaku manusia Dr.Ali Fenwick  dalam Kompas.com, mengatakan, ada empat alasan saat wabah seperti saat ini sehingga orang merasa perlu memborong dan menimbun barang di rumah, yakni modus bertahan hidup, efek kelangkaan, perilaku kawanan yang bisa memicu, dan rasa kendali.
terhadap sesuatu. 

 Untunglah di Indonesia di masa pandemi covid-19 ini tidak terjadi aksi kalap belanja barang konsumsi. Bahan makanan tersedia. Kondisi ini cukup menguntungkan  buat saya, yang saat ini nggak ingin dan nggak mungkin banget membeli dalam jumlah banyak. Kecuali hanya memanfaatkan promo dan diskon dalam jumlah terbatas. Permintaan yang melonjak dan barang yang sedikit bisa mengakibatkan harga mahal. Ingat masker dan hand sanitizer yang harganya melambung?

Begini kondisi rak bahan salah satu bahan pokok yang cepat dan seringkali habis karena harganya lebih murah dari eceran pasar (dok.windhu)
Begini kondisi rak bahan salah satu bahan pokok yang cepat dan seringkali habis karena harganya lebih murah dari eceran pasar (dok.windhu)
Memang sih, aneka promo dan diskon dengan bilangan persen itu sangat  menggoda kalau tidak mampu mengekang diri. Ditambah lagi kondisi pandemi covid-19. Namun, sekarang kan bulan puasa sebagai momen yang tepat untuk mengekang diri. Memberikan empati kepada yang sedang dalam keadaan tidak berpunya.

Bulan puasa saat ini yang hadir di saat semua restoran tutup dan tidak bisa dijadikan tempat berkumpul untuk ajang berbuka puasa bersama, sebenarnya momen yang bagus untuk menahan diri untuk kalap belanja dan kalap makan. Makan secukupnya dan berbagi kepada orang lain biar tidak mubazir.

Pagi ini, saya mencatat  makanan dan bahan pokok yang akan dibeli untuk mengurangi belanja yang tidak perlu. Pastinya juga dengan memperhitungkan pengeluaran dan pemasukan yang berkurang. Untuk makanan, lebih baik membuat sendiri. Bukan membeli jadi.

Saya teringat pesan ibu. Benar juga kata orang tua. Beli satu itu cukup, beli dua ya habis. Jadi kukuh pada kebutuhan saja. Nggak perlu berlebih. Ketersediaan bahan makanan dan makanan jadi ada di pasaran. Kalap belanja makanan tidak perlu.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun