Ini makanya, saat di masa pandemi covid-19  seperti sekarang  yang kemudian diikuti pemberlakuan karantina wilayah bisa memicu  orang kalap belanja. Takut nggak punya persediaan konsumsi. Khawatir saat ada makanan yang dibutuhkan dan diinginkan tapi nggak ada di rumah, sementara beli belum tentu masih ada.  Â
Pakar perilaku manusia Dr.Ali Fenwick  dalam Kompas.com, mengatakan, ada empat alasan saat wabah seperti saat ini sehingga orang merasa perlu memborong dan menimbun barang di rumah, yakni modus bertahan hidup, efek kelangkaan, perilaku kawanan yang bisa memicu, dan rasa kendali.
terhadap sesuatu.Â
 Untunglah di Indonesia di masa pandemi covid-19 ini tidak terjadi aksi kalap belanja barang konsumsi. Bahan makanan tersedia. Kondisi ini cukup menguntungkan  buat saya, yang saat ini nggak ingin dan nggak mungkin banget membeli dalam jumlah banyak. Kecuali hanya memanfaatkan promo dan diskon dalam jumlah terbatas. Permintaan yang melonjak dan barang yang sedikit bisa mengakibatkan harga mahal. Ingat masker dan hand sanitizer yang harganya melambung?
Bulan puasa saat ini yang hadir di saat semua restoran tutup dan tidak bisa dijadikan tempat berkumpul untuk ajang berbuka puasa bersama, sebenarnya momen yang bagus untuk menahan diri untuk kalap belanja dan kalap makan. Makan secukupnya dan berbagi kepada orang lain biar tidak mubazir.
Pagi ini, saya mencatat  makanan dan bahan pokok yang akan dibeli untuk mengurangi belanja yang tidak perlu. Pastinya juga dengan memperhitungkan pengeluaran dan pemasukan yang berkurang. Untuk makanan, lebih baik membuat sendiri. Bukan membeli jadi.
Saya teringat pesan ibu. Benar juga kata orang tua. Beli satu itu cukup, beli dua ya habis. Jadi kukuh pada kebutuhan saja. Nggak perlu berlebih. Ketersediaan bahan makanan dan makanan jadi ada di pasaran. Kalap belanja makanan tidak perlu. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI