Dua film di antaranya, yakni Bumi Manusia di studio 1 dan Perburuan di studio 2, yang kami tonton siang hingga sore hari. Bahkan, lantaran masih terkait dengan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-74, dua kali kami menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum film ditayangkan.
Selebihnya, selain penjualan tiket, penjualan snack dan popcorn pun tetap ada. Sejumlah pengunjung juga terlihat membelinya untuk camilan saat menonton film yang dipilih.
"Hari ini tetap buka sampai malam, mbak! Film terakhir sekitar jam 9 malam. Besok baru nggak operasional. Mau direnovasi  pihak TIM," kata Putri, salah satu kasir yang bertugas Minggu sore saat ditanya. Perempuan ini mengaku, seperti rekan kerjannya yang lain, akan dipindah ke jaringan bioskop XXI lainnya, setelah bioskop XXI TIM tutup. Â
Bioskop, Sebuah KenanganÂ
Sebuah bioskop, tentunya menjadi sebuah kenangan manis bagi mereka yang hobi menonton. Saat sebuah bioskop ditutup atau digusur, apapun alasannya, akan menjadi sebuah cerita yang tersimpan. Tentu saja ini terutama bagi mereka yang biasa menonton di tempat itu. Â
Saat menyimak obrolan di sebuah grup wa yang saya ikuti, ada yang merasa kehilangan karena biasa menghabiskan waktu untuk menonton di bioskop XXI TIM karena dulu kuliahnya di dekat situ. Ada juga yang karena lokasi rumahnya di dekat situ.
Selain itu, ada juga yang menyayangkan ditutupnya bioskop yang lokasinya langsung berada pada akses jalan. Saat ini nyaris semua bioskop berada di dalam  sebuah pusat perbelanjaan.
Tulis Agung Han di akhir uraian panjang kalimat instagram tertanggal 18 Agustus 2019 : Satu lagi, yang (sebenarnya) membuat kami sedih, bahwa foto di atas, mungkin akan menjadi foto terakhir beroperasinya XXI TIM. Keesokan hari dan seterusnya, gedung bioskop legendaris ini selesai masa sewa dan tidak diperpanjang. Â Â
Buat saya, foto nonton bersama Komik saat ulang tahunnya ke-5 di  XXI TIM juga akan saya simpan buat kenangan pernah bersama teman-teman di suatu lokasi bioskop yang tidak akan ada lagi di tempat yang sama.