Mie Bakso dan Mie Ayam! Dua santapan berkuah ini memang sangat menggiurkan saat  lebaran tiba. Mie yang memenuhi mangkuk, bulatan bakso daging sapi di atasnya, sayuran sawi hijau, kuah kaldu sapi panas yang masih mengepul. Plus sambal dan kerupuk yang melengkapi, aduhai  makin indah rasanya silahturahmi
Silahturahmi? Begitulah. Bakso dan  mie ayam menjadi jajaran menu favorit yang akan disuguhkan kepada tamu yang berkunjung. Membuat sendiri? Belum tentu. Soalnya saat libur lebaran, biasanya ada saja tukang mie ayam dan bakso yang tetap berjualan. Jadi, tinggal beli dan beres untuk dihidangkan,
Lagipula saat lebaran, biasanya jarang sekali ada yang menolak disuguhkan  mie ayam dan bakso.  Alasannya sederhana saja, bosan dengan menu makanan serba bersantan dan serba daging yang hadir di saat hari raya. Â
Namun, nggak cuma itu sebenarnya.  Bakso dan Mie Ayam merupakan kulineran yang  biasanya bisa diterima oleh lidah yang menyantapnya.  Orang dewasa laki dan perempuan, hingga anak kecil pun menyukainya. Â
Bakso dan mie ayam menjadi makanan universal. "Makan mie ayam dan bakso saja, ya. Kita masak ketupatnya memang nggak terlalu banyak dan sudah tinggal sedikit," ujar lik Slamet saat kami berkunjung ke rumahnya untuk silahturahmi
Mangkuk-mangkuk berisi mie ayam bakso sudah berjejer di  hadapan dan tinggal disantap sesuai dengan jumlah rombongan tamu yang datang. Wuih, inilah makanan yang ditunggu-tunggu setelah makanan lebaran yang enak-enak, seperti rendang, opor, sambal goreng kentang ati, dan sayur santan ketupat.
Jadi, tanpa sungkan,  mie ayam ataupun mie bakso  yang tersaji biasanya tandas ludes.  Sedikit kepedasan karena ditambah dengan tuangan sambal dan kecap, justru menambah semangat  memakannya.
Bakso yang Bervariasi
Ngomongin Bakso, saat ini banyak sekali variasinya di Indonesia. Bentuknya pun tak melulu harus bulat penuh dan berwarna abu-abu. Bakso ada yang berbentuk hati sehingga dinamakan bakso cinta. Ada bakso yang berisi bakso lagi di dalamnya sehingga dibilang bakso beranak.
Ada bakso yang dinamakan sesuai dengan bentuknya, yakni bakso kerikil, bakso balungan, bakso unyil. Ada bakso raket.  Ada bakso gepeng  yang bentuknya gepeng alias pipih. Ada  bakso yang berisi keju ataupun cabe di dalamnya. Dari segi ukuran, ada bakso berukuran bola tenis yang isinya telur ayam. Ada bakso urat yang memang diisi dengan irisan urat dan daging tetelan.
Dari bahan pembuatannya, bakso juga tidak juga selalu dari daging sapi. Ada bakso ikan karena terbuat dari ikan. Bakso udang karena terbuat dari udang. Bakso ekor kuning karena terbuat dari ikan ekor kuning.
Bakso asal suatu daerah seperti  bakso malang pun tak mesti dibeli di tempat asalnya Malang, Jawa Timur. Bakso malang yang umumnya dilengkapi dengan pangsit  goreng, siomay, tahu, mie, dan bakso bulat ini dengan mudah ditemui di berbagai lokasi, misalnya Jakarta.  Â
Begitupun halnya dengan Batagor (bakso tahu goreng) asal Bandung, yang disajikan dengan kuah saus kacang pun enak rasanya. Begitu juga dengan bakso bakar yang saat ini penjualnya semakin banyak di dekat pasar ataupun sekolah. Ada satu lagi bakso cuanki yang konon berasal dari bakso cari uang jalan kaki.
Kalau soal nama-nama bakso, masih banyak lagi, yakni bakso asmara, bakso dinamit, bakso mercon, dan lainnya. Ngomongin bakso memang intinya adalah enak dimakan sebagai camilan ataupun sebagai hidangan utama. Â
Meski populer di Indonesia, bakso sebenarnya berasal dari negeri Tiongkok.  Bakso terdiri atas dua kata dalam bahasa hokian Bak yang berarti babi dan So yang artinya makanan. Awalnya bakso adalah makanan olahan dari  daging babi.
Namun di Indonesia bakso dibuat dengan bahan olahan terbanyak dari daging sapi, selain ikan, udang, dan lainnya. Para penjual bakso hingga kini rata-rata dikenal berasal dari  Wonogiri dan Solo. Jumlah pedagang bakso sendiri mencapai jutaan orang. Setidaknya itu jika didasarkan atas jumlah anggota terdata Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Papmiso).  Karena disukai banyak orang, para pedagang ini tengah menanti sertifikat halal. B
Mie Ayam  dengan topping yang Menggoda
Seperti halnya bakso kuah dengan aneka bentuk dan ukuran, mie ayam pun kuliner yang sangat diminati saat hari raya Idul Fitri. Variasi mie cukup banyak, tapi sesuai dengan namanya, sudah pasti jika mie ayam adalah mie yang dilengkapi dengan ayam.
Saat dihidangkan, mie ayam umumnya adalah mie kuning yang berasal dari terigu. Dengan cekatan, para penjual mie merebusnya di dalam panci besar berisi air mendidih. Setelah itu diracik dengan bumbu dan minyak.
Ditambah dengan  daging ayam cincang, daun sawi hijau rebus, daun bawang, dan bawang goreng jika suka. Jika mau, bisa dilengkapi dengn bakso bulat, pangsit goreng, pangsit rebus
Selanjutnya ditambahkan topping cincangan daging ayam, sawi rebus dan daun bawang. Tak ketinggalan, pelengkap kuah kaldu, pangsit rebus, pangsit goreng, jamur, ceker, ataupun bakso.
Mie ayam bisa disajikan dengan kuah ataupun yamin yang manis. Saat ini juga banyak dijual mie dengan bahan dasar sayur seperti mie hijau. Soal rasa, biasanya kelezatan mie ayam bervariasi dan itu tergantung pada kemampuan racikan minyak dan bumbu dasar yang dirahasiakan. Salah satu mie ayam yang top adalah mie ayam Bangka.
Bakso, Mie Ayam, dan Lebaran
Kembali  ke momen hari raya Idul Fitri. Bakso dan mie ayam menjadi kuliner asal Indonesia yang sangat menggoda di saat melimpahnya makanan-makanan penuh santan. Kuah bening bakso yang masih panas membuat semangat  menyantap semakin tinggi.
Lalu bakso atau mie ayam? Sama-sama enak, tergantung selera. Jika yang ingin segar, bisa disajikan bakso kuah dengan atau tanpa mie. Bisa juga disediakan mie ayam bakso, yang secara kuantitas lebih banyak plus bakso, jadi bisa dianggap sebagai pengganti makan nasi dan lebih mengenyangkan. Â
Mie Bakso banyak mengandung kalori, ada protein, lemak, dan karbohidrat. Ada sayurannya juga meski terbatas. Jika ditambah dengan tetalan, kandungan protein dan lemaknya tambah besar. Â Sesekali tidak apalah. Namun, kurangi atau tidak memakai penyedap makanan yang biasanya suka diberikan banyak oleh penjualnya. Â
Jadi, kalau ditanya kenapa bakso dan mie ayam enak disantap saat lebaran? Â Lengkapnya, jelas karena banyak hal, yakni makanan alternatif selain makanan hari raya, mengenyangkan, menyegarkan, harga terjangkau, enak, dan hampir pasti lebih banyak orang yang suka.
Kuliner ini juga mudah banget didapatkan, entah hasil buatan sendiri, penjual gerobak ngider, Â gerobak mangkal, warung ie, ataupun yang ada di food court pusat perbelanjaan besar. Â Harganya bervariasi, ada yang Rp10.000 hingga Rp.30.000, tergantung rasa dan kelengkapannya.
Nah namanya juga kuliner sejuta umat, Bakso dan mie ayam juga cocok buat yang baru masuk kerja pertama kalinya setelah libur hari raya yang panjang. Pas banget buat kulineran perdana dan salah satu menu halal bihalal, setelah lama nggak bersua rekan kerja. Terutama, para cewek-cewek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H