Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jujur, Disiplin, Sabar, dan Kebersamaan, Semangat Ramadan yang Menginspirasi

7 Juni 2019   23:48 Diperbarui: 7 Juni 2019   23:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat untuk memperbanyak ibadah saat bulan ramadan, menginspirasi untuk dilakukan pada bulan yang lain. (dok.windhu)

Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadan 
Sekeluarga, sekampung, senegara Kaum muslimin dan muslimat se dunia 
Seluruhnya kumpul dipersatukan 
Dalam memohon ridho-Nya-- (Bimbo, Setiap Habis Ramadan)

Ramadan memang punya magis. Satu-satunya bulan yang terasa beda dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Banyak hal bisa didapatkan dalam bulan suci yang sepanjang hari berisi ibadah. Tak hanya diri sendiri yang melakukannya, tapi juga sekeluarga, sekampung, dan senegara.

Setidaknya, seperti halnya lirik lagu lawas Bimbo, Setiap Habis Ramadan, yang kali ini membuat  saya benar-benar merasa terhanyut dan kehilangan.  Entah kenapa, serupa dalam bait lagu itu, ada rasa cemas yang muncul. Sebab, hanya saat ramadan, rasa kebersamaan lebih mengemuka.

Setiap habis Ramadhan 
Hamba cemas kalau tak sampai 
Umur hamba di tahun depan 
Berilah hamba kesempatan

Ya, ramadan  kali ini buat saya memang berbeda. Tidak ada lagi ada ramadan bersama ayah, yang belum dua bulan pergi menghadap Illahi. Kepergian itu menyadarkan jika betapa berharganya ramadan itu saat kakak mengucapkan,"Tidak menyangka ramadan dan lebaran tahun kemarin yang terakhir untuk ayah."

Baiklah tak usah diperpanjang. Sekedar pembuka karena tulisan ini bukanlah kisah sedih. Semua sudah diikhlaskan kepada Yang Maha Kuasa. Catatan terpentingnya, ramadan memang luar biasa istimewa.

Sehingga, sangat sayang sekali  andai ramadan berlalu dengan sia-sia. Manusia tidak pernah tahu usia yang tersisa dan itu tidak hanya berlaku untuk yang sudah berusia lanjut. Untuk siapapun yang bernyawa

Nah, berkaitan dengan Ramadan, ada sejumlah inspirasi yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah ramadan. Apa saja, bisa disimak di bawah ini. 

Semangat untuk memperbanyak ibadah saat bulan ramadan, menginspirasi untuk dilakukan pada bulan yang lain. (dok.windhu)
Semangat untuk memperbanyak ibadah saat bulan ramadan, menginspirasi untuk dilakukan pada bulan yang lain. (dok.windhu)

Semangat  Ramadan yang Menginspirasi : 

1. Komitmen

Ramadan mengajarkan untuk berkomitmen menjalankan rangkaian ibadah selama satu bulan penuh, selain salat wajib 5 waktu.Ibadah ramadan itu berupa Puasa, salat tarawih, salat tahajud, mengaji,  menyiapkan makanan berbuka dan makanan sahur, bersedekah, dan lainnya.
Dalam ramadan, komitmen itu tidak tertulis. Namun umat Islam yang baik akan mengerjakannya dengan penuh ketaatan. Bahkan, sejak awal ramadan tanpa diminta dan dengan kemauan sendiri, sudah membuat target capaian, misalnya mengaji sampai khatam. 

2. Kejujuran

Siapa yang tahu seseorang sedang berpuasa? Hanya  Allah dan diri sendiri yang tahu. Di bulan ramadan, saat orang ikut sahur dan ikut berbuka puasa, orang akan menganggap seseorang pasti sedang menjalankan ibadah puasa,

Pun, mengaku-ngaku  sedang berpuasa padahal tidak, orang lain bisa percaya. Ibadah puasa tidak seperti ibadah lainnya, seperti salat atau mengaji yang bisa dilihat orang lain. Jadi, ramadan mengajarkan nilai kejujuran melalui pelaksanaan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

3. Disiplin 

Melakukan rangkaian ibadah di bulan puasa, membutuhkan disiplin yang tinggi. Itu berlangsung dari sejak sahur hingga menutup mata. Semuanya sudah ditentukan waktunya.

Waktu makan sahur dibatasi dengan imsak. Waktu berbuka puasa ditandai dengan kumandang adzan Maghrib.  Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya di masjid-masjid. 

Iktikaf dilakukan pada sepuluh hari terakhir. Membayar zakat fitrah  paling lambat sebelum Idul Fitri. Semua ibadah yang dilakukan selama ramadan, sudah ada waktunya. Semua perlu dilakukan dengan penuh disiplin dan tidak melewati batas waktu yang sudah ditentukan. Semua tepat waktu. Jika sudah berlalu, maka ibadah pun terlewat. Mana ada orang yang sahur di siang hari?

4. Keikhlasan

Selama ramadan, semua ibadah yang dijalankan mengajarkan perlunya keikhlasan. Menyiapkan makan sahur dengan bangun dini hari untuk sekeluarga, menyiapkan makanan berbuka puasa dengan menu yang menggugah selera membutuhkan rasa ikhlas. Tak sekedar menjalankan kewajiban.

Ramadan juga identik dengan bulannya sedekah dan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.Berbagi yang baik, memerlukan keihlasan yang tulus dari dalam hati.

5.  Memperbanyak Ibadah

Selama ramadan, semangat untuk memperbanyak ibadah muncul.  Tidak sekedar hanya berpuasa dalam satu bulan, tetapi ingin menambahnya dengan ibadah-ibadah lainnya.

Memperbanyak sedekah,meperbanyak doa, memperbanyak baca Al Quran, memperbanyak salat sunah, memperbanyak kegiatan baik, bertutur kata, berpikir, dan bertindak yang ditujukan untuk kebaikan.

6. Kebersamaan, Kerukunan, dan Persatuan

Bulan ramadan,  kebersaman keluarga meningkat. Hal yang paling nyata adalah dengan makan sahur  bersama seluruh anggota keluarga. Berkumpulnya anggota keluarga, juga terjadi saat berbuka puasa dan menjalankan salat tarawih.

Di bulan ramadan, juga ada kegiatan berbuka puasa bersama dengan kawan, kerabat, ataupun rekan kantor. Setelah salat tarawarih di masjid, para jamaah langsung bersalam-salaman sebelum pulang.  Semua bentuk silahturahmi ini meningkatkan rasa kebersamaan, kerukunan, dan persatuan.

7. Konsistensi

Saat bulan ramadan, semua ibadah dilakukan dengan penuh konsistensi. Selama satu bulan penuh secara ajeg, teratur dan sesuai dengan aturan semua ibadah selama bulan ramadan dilakukan penuh konsisten.  Puasa tidak makan dan minum sejak imsak hingga waktu berbuka puasa.

8.  Sabar dan Menahan Emosi 

Selama menjalankan ibadah puasa, kesanggupan untuk sabar dan menahan emosi benar-benar diuji. Ketika berpuasa menemukan hal-hal yang tidak berkenan di hati, kesabaran ditingkatkan. Berupaya tidak meluapkan emosi dengan tidak tepat dan berlebihan.

***

Bulan ramadan kali ini, delapan semangat ramadan ini menjadi inspirasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berusaha selalu memperbaiki diri agar menjadi semakin baik lagi. Tidak akan menunda-nunda yang bisa dikerjakan. Sesegera mungkin dalam menjalankan ibadah.

Sebagai penutup di bulan Ramadan tahun 2019,  inilah tulisan ke-33 selama 33 hari mulai 6 Mei hingga 7 Juni 2019, terkait kegiatan Satu Ramadan Bercerita (Samber)  Tebar Hikmah Ramadan (THR).

Semoga seluruh artikel dengan topik bervariasi yang telah ditayangkan bermanfaat dan memberikan inspirasi. Seperti halnya semangat ramadan yang akan menginspirasi bulan-bulan berikutnyaTermasuk dalam hal tulis menulis. Sampai berjumpa di samber berikutnya (jika ada).  Untuk saat ini, saya akan mendengarkan lagi lagu lawas Bimbo. Salam.

Setiap habis Ramadhan.
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun