Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Artikel Utama

Mudik Bertahun-tahun dengan Kereta, Tiap Perjalanan Selalu Punya Cerita

2 Juni 2019   23:50 Diperbarui: 8 Juni 2019   23:16 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin mendekati hari raya Idul Fitri, stasiun kereta api semakin dipadati para pemudik (dok.windhu)

Saat terkantuk-kantuk, banyak orang berlalu lalang, mulai dari petugas pemeriksa karcis yang memang bertugas, pedagang aneka makanan, pengemis yang hanya seakan-akan membersihkan kereta, hingga pengamen sambil lalu yang memaksa meminta uang dengan mencolek-colek penumpang.

Untuk ke toilet, minimal buang air kecil jangan ditanya betapa susahnya. Sebab, toilet pun diisi orang yang rela berada dicsana meskipun bau pesing menyerang, asalkan terangkut hingga kampung halaman.

Cirebon menjadi stasiun pemberhentian yang favorit kala mudik zaman dulu. Waktu singgah yang lama, memungkinkan untuk membeli makanan di stasiun atau mampir sejenak ke toilet untuk buang air kecil.

Jika kebetulan dapat naik kereta api kelas ekonomi, terkadang lampu tidak menyala. Sepanjang perjalanan mudik minimal 8 jam harus rela bergelap-gelapan andai berangkat malam. Lilin yang dinyalakan di dalam kereta dan kipas bambu di tangan tak pernah lepas.

Perjalanan kereta api kala itu meski banyak menyimpan duka karena lebih lelah, tetap menimbulkan suka saat sudah bertemu dengan keluarga besar. Hingga kini, cerita perjalanan mudik itu masih tersimpan.

Untuk mudik menggunakan kereta api tidak perlu menginap dan mengantri di depan loket yang belum buka. sekarang semuanya sudah dapat dilakukan melalui online. Tinggal print tiket mandiri di stasiun kereta api (dok.windhu)
Untuk mudik menggunakan kereta api tidak perlu menginap dan mengantri di depan loket yang belum buka. sekarang semuanya sudah dapat dilakukan melalui online. Tinggal print tiket mandiri di stasiun kereta api (dok.windhu)
Mudik Kereta Api Zaman Sekarang
Saat ini, untuk mudik menggunakan kereta api tidaklah sesulit dulu. Sejak pembenahan perkeretaapian yang dilakukan oleh Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), pada tahun 2009.

Pembenahan kereta api penumpang yang menyeluruh itu sangat menyenangkan buat para pemudik kereta. Pembelian tiket kereta api tidaklah harus berdesak-desakan antre mengular saat loket penjualan karcis belum dibuka.

Pembelian tiket kereta api bisa lewat metode online, yang pembayaran bisa disetor melalui m-banking atau convenience store. Jika sudah memiliki jadwal kepulangan, bahkan bisa memesan tiket 90 hari sebelum keberangkatan.

Tidak ada tiket berdiri yang dijual. Saat ini, yang ada hanyalah adu cepat pembelian tiket online agar tidak kehabisan. Tarif tiket yang diberlakukan sama. Maksudnya jika saya naik kereta api jurusan ke Yogyakarta, harga tiket yang dibayar pun segitu, meski saya nantinya turun di stasiun Kutoarjo, sebelum Yogyakarta.

Kini, mencetak tiket kereta api bisa dilakukan sendiri melalui mesin pencetak tiket yang sudah disediakan. Petugas yang akan memastikan nama penumpang di tiket dengan yang tertera di kartu identitas.

Mudik menggunakan kereta api saat ini tidak ada lagi orang yang berjualan makanan di atas kereta. Petugas reska (restoran kereta api) yang mendatangi para penumpang jika ada yang membutuhkan makanan, minuman, hingga jajajan untuk di perjalanan. Jika mau, bisa juga dengan datang ke gerbong resto untuk makan di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun