Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Merajut Persaudaraan, Kerukunan, dan Keberagaman dengan Berbuka Puasa di Lintas Rumah Ibadah

30 Mei 2019   23:59 Diperbarui: 31 Mei 2019   00:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Wihara Dharma Bakti alias Klenteng Kim Tek Ie yang menjadi rumah ibadah umat Buddha dan Konghucu, umat muslim bisa menjalani berbuka puasa. (foto:Kompas.com)

Apa yang dicari dengan mengikuti berbagai kegiatan buka bersama lintas agama saat  bulan Ramadan? Sekedar mencari takjil dan makanan kotak berbuka puasa? Tentu tidak. Ada rasa yang berbeda bila menyempatkan diri untuk ikut mencoba hadir.

Dengan berbuka puasa lintas agama  di tempat ibadah milik orang lain, ada rasa persaudaraan dan kerukunan yang terjamin. Sekaligus mencerminkan kebersamaan dan keberagaman.

Setidaknya itulah yang saya pernah rasakan sat mengikuti kegiatan berbuka puasa di Gereja Katedral, Jakarta. Dalam kegiatan itu, bisa bergaul dengan berbagai kelompok teman dari berbagai latar belakang.

Bagi umat muslim yang belum pernah memasuki tempat ibadah Gereja Katedral, saya melihat antusiasme yang memancar.  Saat itu sebelum berbuka puasa, seluruh peserta diizinkan berkeliling gereja.

 Hasilnya, tentu saja lebih menghargai keragaman agama dan etnis yang ada. Tidak perlu lagi membedakan asal-usul siapa yang hadir. Berbeda agama bukanlah suatu permasalahan, karena yang tercipta justru rasa damai dan kerukunan.

Kebersamaan itu terwujud tak hanya lintas agama saja, sebenarnya. Saat waktu  berbuka puasa, di masjid-masjid, contohnya Masjid Istiqlal juga tersedia takjil dan makanan berbuka puasa. Tidak pernah ditanyakan darimana berasal untuk mendapatkan makanan dan minuman yang dibagikan secara gratis.

Jika ditilik, semangat keberagaman pun hadir saat tengah berada di dalam perjalanan. Dari pinggir jalan, banyak komunitas atau lembaga yang membagi-bagikan begitu saja takjil untuk berbuka puasa.

Apakah ditanya soal asal usul? Tidak. Apakah ditanya soal agama? Tidak juga.  Semangat keberagaman memang menyemarakkan Ramadan tahun ini. Semoga selalu tercipta kerukunan dan kebersamaan karena negara kita Indonesia, memang terdiri atas Bhineka Tunggal Ika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun