Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Dia Asyiknya Menyusuri Jejak Memori Perbankan di Batavia

14 Februari 2019   08:09 Diperbarui: 14 Februari 2019   15:30 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu koleksi Museum BNI (dok.windhu)

Nah, bank pertama yang ada di nusantara  adalah De Bank van Leening, yang  berdiri tanggal 20 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff.  Bank itu kemudian pada September 1752 menjadi De Bank Courant en Bank van Leening. Fokus kegiatan bank sebagai bank sirkulasi dan bank deposito.

Sejarawan Kartum Setiawan bilang, Bank di nusantara mulai bermunculan pada tahun 1900-an. (dok.windhu)
Sejarawan Kartum Setiawan bilang, Bank di nusantara mulai bermunculan pada tahun 1900-an. (dok.windhu)
"Bank diadakan untuk menghimpun dana orang-orang kaya yang ada di Batavia. Hanya saja pada masa itu, sistem bank masih sangat sederhana karena masih dipegang oleh VOC. Beda dengan saat ini karena yang mencetak uang adalah Bank Indonesia, " tutur Kartum.

 Setelah VOC tidak ada karena bangkrut pada tahun 1799,  barulah mulai tahun 1900-an bermunculan bank-bank laksana jamur tumbuh di musim hujan. Padahal, sistem perbankan kala itu belum ada, apalagi De Bank Van Leening juga seiring  masuknya Inggris ke nusantara.

Nama bank-bank di Hindia Belanda yang muncul  pada abad ke-19 itu antara lain,  Javasche Bank, Escompto Bank, NHM, NIHB, Chatered Bank, BNI, dan Bank of China. Bank-bank ini lebih banyak berfungsi sebagai Bank Perkebunan atau (Cuulturbanken) dalam pembiayaan perkebunan.

Prinsipnya, ada satu bank memberikan dana ke pengusaha untuk melakukan penanaman perkebunan yang sedang laku keras di Eropa. Bank inilah yang membiayainya,  kemudian hasilnya dibawa ke Eropa. Nah, begitu banyaknya bank bermunculan, sehingga di kawasa kota tua ada  jalan yang dinamai jalan bank.

Museum Bank Indonesia yang dulunya bekas rumah sakit ini memiliki koleksi museum yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum (dok.windhu)
Museum Bank Indonesia yang dulunya bekas rumah sakit ini memiliki koleksi museum yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum (dok.windhu)

Museum Bank, Ada yang  Terbuka dan Tertutup Untuk Umum

Perjalanan menyusuri jejak memori perbankan di kota tua melibatkan generasi milenial memberikan perbedaan rasa. Keingintahuan, tingkah lucu, hingga pertanyaan-pertanyaan spontan muncul.  Memangnya, seperti itu? Begitu tanya salah seorang siswa sekolah.  

Para generasi milenial itu juga tidak ketinggalan dengan melewatkan berfoto-foto dan swafoto di 4 museum yang didatangi.  Para pemandu pun tak kalah jenaka menimpali polah dengan sapaan, hai gaes...! yang tak jarang mengundang tawa.

Kunjungan memori perbankan di tiga museum, yakni Musem Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, dan Museum BNI dilakukan dengan berjalan kaki. Kunjungan ke satu museum lainnya, yakni Museum BTN yang terletak di Harmoni, dilakukan dengan naik bus wisata Trans Jakarta.

Museum BNI 46 yang tertutup untuk umum dan memerlukan izin jika ingin berkunjung (dok.windhu)
Museum BNI 46 yang tertutup untuk umum dan memerlukan izin jika ingin berkunjung (dok.windhu)
Dari empat museum bank yang dikunjungi itu, dua bank yakni Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri terbuka untuk umum. Sementara dua museum bank, yakni Museum BNI dan Museum BTN hanya untuk internal dan tidak terbuka untuk umum.

Jika ingin berkunjung ke Museum BNI dan Museum BTN harus melayangkan surat izin kepada pihak bank lebih dulu. Tentunya dengan menyebutkan asal instansi maupun komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun