Menggugah para perempuan, disebutkannya  betapa hebat Laksamana Malahayati. Perempuan pejuang asal Aceh Darussalam yang mampu melawan, bahkan membunuh Gubernur Cornelis De Houtman.
Nah  jika dulu bisa, sekarang seharusnya lebih bisa. Apakah yang diinginkan perempuan Indonesia? Jangan hanya berpenampilan luar cakep saja. Pakai lipstik, berpakaian rapi dan bercantik-cantik tidak apa-apa. Tidak tampil kumal itu bagus.
Sambil berkelakar, Mega bilang jika biar bagaimanapun, para bapak ingin melihat juga yang keren-keren. Dikatakan, anak buahnya lelaki semua sejak tahun 1993 dan mengiringi usianya yang bulan ini memasuki  72 tahun.
"Saya selalu bilang sama ibu-ibu PDI, yang keren tapi yang pinter. Jangan cuma keren, tapi ditanya melongo. Kalau perempuan Indonesia pintar, anak-anaknya pasti pintar. Â Yakin," kata Mega berbicara kepada perempuan Indonesia. Â
Bahkan menyinggung lebih jauh, adalah contoh dari negara tetangga Malaysia. Wan Azizah, perempuan yang menjadi pendamping Anwar Ibrahim ini bisa dibilang  tegar dan hebat. Perempuan ini mampu memimpin langsung partai saat suaminya dipenjara. Jika tidak, mungkin saat ini sudah tidak bisa lagi bermimpi dicalonkan menjadi perdana menteri.
Ah, perempuan yang berkecimpung di partai politik memang luar biasa. Di Indonesia, jauh lebih hebat. Keterwakilan perempuan di dunia politik, masih berbalut budaya patriarki. Keterwakilan perempuan, antara lain pada parlemen dan struktur partai  sebanyak 30% masih perlu dimaksimalkan.  Â
Ya, jika ingin bisa menjadi perempuan di bidang politik yang hebat seperti Megawati Soekarnoputri, perempuan jangan hanya terpesona saja melihat sepak terjangnya. Bertindaklah!
catatan : tulisan ini sebelumnya dimuat disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H