Sebagai perusahaan, Veolua ingin berkontribusi meningkatkan volume dan kualitas plastik daur ulang, tapi tetap bisa  mendorong pengembangan pasar, dan memenuhi permintaan yang terus meningkat. Nilai yang digelontorkan mencapai satu miliar euro.
(1). Â Melakukan penghentian produksi kemasan plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, Â digiatkan penggunaan kemasan daur ulang.
(2) Â Melakukan inovasi dan upaya yang bisa memastikan 100 persen kemasan plastik yang diproduksi, Â bisa digunakan kembali, didaur ulang, atau dijadikan kompos maksimal 2025.
(3) Pasar plastik daur ulang untuk pengolahan menjadi kemasan atau produk baru  diperluas .
Membersihkan lautan dan pantai dari limbah plastik merupakan hal penting. Di sisi lain, hal ini tidak berarti bisa langsung menghentikan jumlah plastik yang masuk ke dalam lautan setiap tahun.
Technoplast, perusahaan produsen plasticware asli Indonesia di gelaran OOC juga  menyampaikan komitmen untuk pelestarian lingkungan. Cara yang dilakukan adalah dengan  terus memproduksi peralatan rumah tangga berbahan dasar plastik, yang  bukan berkategori sekali pakai.
Sebagai bukti, Technoplast  membagi-bagikan ribuan botol minum ( tumbler). Dewi Hendrati, GM Marcomm Technoplast, menegaskan keseriusan Technoplast untuk menjaga laut dari sampah plastik sekali pakai.  Mengurangi penggunaan wadah plastik seperti botol minum dan tempat makan yang sekali pakai.
Hasil riset Universitas Udayana dengan menggunakan teori CSIRO, bahwa 45 % sampah adalah plastik lunak,15 % plastik keras dan lainnya, kayu, busa, baju dan lainnya. Adapun kategori sampah plastik tersebut terbagi menjadi 3 (tiga), 40 % merupakan plastik kemasan berlabel, 17 % sedotan dan 15 % plastik kresek.
Lalu tindakan apa yang bisa kita lakukan secara sederhana sebagai  individu kelompok masyarakat? Sudah saatnya untuk  mengurangi pemakaian botol kemasan. Kenapa? Karena ujung-ujungnya adalah sampah plastik kemasan yang dibuang ke sungai akan tiba di laut.Â