Satu kisah menarik yang bisa diangkat juga adalah bukan sekali atau dua, ada  saja guyonan saat  melihat aksi menggerus kacang untuk membuat bumbu kacang yang akan disiramkan di atas sayuran.
"Ada yang mau lihat goyangan mbaknya ngulek kacang nggak?" tanya seorang kawan, saat  ada yang memesan Gado-Gado sebagai salah satu menu santap siang yang menyenangkan.
Secara positif, kisah sukses usaha gado-gado pun bisa diangkat agar bisa memotivasi banyak orang, Contohnya saja, Gado-Gado Boplo yang melegenda dan didirikan oleh Juliana Hartono, yang berkembang mdari usaha rumahan enjadi resto modern.Â
Perempuan India berambut panjang ini menyukai makanan khas Indonesia, terutama karedok dan gado-gado. Â Yeay, siapa yang menolak untuk menyantap Gado-gado kuliner yang terkenal di dunia dan juga bisa ditemukan di luar negeri?
Selain gado-gado, makanan Indonesia yang berbahan sayuran dan memiliki saus bumbu kacang lainnya juga menarik diangkat. Di Indonesia, ada Karedok makanan khas Sunda dengan bahan sayuran yang mentah dan saus kacang, ada ketoprak makanan khas betawi dengan bihun dan tahu, ada lotek yang mirip gado-gado dengan rasa kencur, dan ada juga pecel yang juga ada dimana-mana.
Nah, bercerita soal pecel, juga cukup unik. Di Jakarta misalnya,dengan mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan, di atas jembatan penyeberangan, di depan masjid ketika akan berbuka puasa, selain di pasar-pasar.
Pecel  juga merupakan makanan berbahan dasar sayuran dan saus kacang yang menyenangkan untuk di dalam perjalanan. Salah satu contohnya adalah saat dalam perjalanan di atas kereta Majapahit Jakarta-Malang,menu pecel adalah salah satu yang menjadi pilihan kawan-kawan kompasianer saat akan menghadiri  ICD.
Jadi, rasanya cukup menarik bukan jika film bertema kuliner Gado-Gado dan sayuran berbumbu kacang lainnya bisa diangkat ke layar lebar? Siapa tahu bisa berpetualang rasa Gado-Gado di berbagai daerah dan menemukan perbedaan yang ada? Â Paling tidak seperti Aruna dan Lidahnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H