Dalam pelukan perempuan asal Malang itu, seorang  bayi berusia enam bulan ternyata mengidap Down Syndome (DS). Terlihat jelas dari ciri khas wajahnya. Ibu ini meminta agar anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan perlakuan yang layak. Suasana haru sempat tercipta.
Satu hari di ICD Malang, dalam kolaboraksi dua komunitas mengangkat tema perempuan, menunjukkan jika sebuah kerja sama itu memungkinkan dan sangat mungkin dilakukan. Sebuah peluang peluang untuk bisa sama-sama hadir di sebuah ajang bertemunya puluhan komunitas.
Buktinya, sejumlah admin dari berbagai komunitas pun bersedia untuk ikut serta dalam membaca puisi. Sebut saja SElamet Hariadi, Lilik Fatimah, dan lainnya. Kolaboraksi memang tak harus berhenti di ICD.
Masih banyak dan panjang jalan yang perlu dilakukan sebuah komunitas jika ingin bisa bertahan. Dibutuhkan kekompakan, satunya visi, kerja sama, pengertian, dan tentu saja  adanya pendanaan sebagai roda menjalankan kegiatan.
Semoga saja, COMMA atau Community Affiliation, yakni program yang mempertemukan komunitas dengan pihak ketiga (sponsor) dalam penyelenggaraan kegiatan (online/offline) dengan konsep kerjasama profesional, bisa menjadi jawaban. Â
Begitulah harapan Ladiesiana, komunitas perempuan yang sudah dua kali ikut serta di dua ICD, saat COMMA diluncurkan di malam penutupan ICD. Untuk apa? Tentu saja, supaya perempuan-perempuan menjadi semakin maju. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H