"Salut buat RTC dan Ladiesiana," ucapnya sambil menyunggingkan senyum manis, yang dapat melelehkan hati perempuan. Â Â Â
"Aduh, beruntung sekali Arumi Bachsin punya suami Emil Dardak," ujar seorang ibu, tak hentinya memuji betapa beruntungnya perempuan yang mendapatkan suami muda usia, cerdas, dan tampan.
Saya tersenyum, sebelum menukas,"Bu, bukan cuma Arumi yang beruntung. Pak Emil pun beruntung punya perempuan seperti Arumi. Secantik Arumi."
Banyak alasan orang untuk berpuisi. Bisa jadi untuk menyampaikan ekspresi, sebuah ungkapan hati, atau sebuah pesan yang ingin disampaikan si pembuatnya.
Sebuah puisi, Â tak jarang membuat banyak orang terkagum-kagum pada kata-kata cantik yang membingkai.
Semua orang boleh berpuisi. Dengan latar belakang apapun, berpendidikan apapun, laki-laki dan perempuan, tua atau muda, pejabat maupun orang biasa. Namun, selain menyenangkan untuk ditulis, dibaca, dan didengarkan, puisi memiliki kekuatan sebagai sarana untuk mendekatkan.
Banyak pejabat mampu berpuisi. Emil Dardak, Wagub terpilih Jawa Timur itu pun dekat dengan puisi. Melalui puisi yang  sempat dibacakan oleh istrinya Arumi Bachsin sebelum Pilkada Jatim, sungguh mendengarkannya mendatangkan rasa haru.
Puisi itu berkisah mengenai dukungan Arumi sebagai seorang istri terhadap suaminya untuk melangkah menjadi pemimpin daerah. Begitu kuatnya pengaruh sebuah puisi yang dibacakan seorang perempuan, seorang istri. Lalu siapakah yang beruntung?
Baiklah, kembali mengenai kolaboraksi komunitas Ladiesiana dan RTC dalam lomba membuat dan membaca puisi bertema perempuan di ajang ICD Malang 2018.  Lomba yang diselenggarakan di booth yang terletak di arah sisi kiri  panggung utama, boleh dibilang cukup diminati.