Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Macao, Pahatan Unik Wajah Sejarah, Budaya, dan Kuliner Eropa di Asia

27 Desember 2017   23:58 Diperbarui: 28 Desember 2017   00:21 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reruntuhan gereja St.Paul yag menjadi ikon kota Maco (http://id.macaotourism.gov.mo)

Sebuah wilayah selalu memiliki sejarah yang mengiringi pertumbuhannya. Begitupun halnya dengan Macao, sebuah daerah administrasi khusus Republik Rakyat Tiongkok.  Jejak langkah Portugis yang mendarat sejak abad ke-16, terpahat jelas melalui  bangunan-bangunan bersejarah hingga kuliner, yang kini menjelma sebagai destinasi wisata unik perpaduan Barat dan Timur.  

 

Percikan-percikan kembang api  memijar di langit malam. Penampilan

spektakuler warna warni yang bisa dinikmati di banyak titik pandang di Semenanjung Macao dan Pulau Taipa, begitu memikat.  Kontes tahunan pertunjukan kembang api Internasional yang digelar setiap tahunnya di shorefront Macau Tower, telah mengundang banyak perhatian berbagai negara Eropa.

Sebentar lagi tahun baru. Pijaran kembang api selalu menandai pergantian tahun pasti akan ada juga di langit Macao. Tepatnya saat tengah malam di Sungai Nam Vam menyambut datangnya tahun baru. Hiburan malam yang meriah di kawasan yang berbatasan langsung dengan Hongkong.

Pijaran-pijaran kembang api selalu terbayang di depan mata. Mengingatkan akan Macao dan terekam di ingatan, meski saya hanya melihatnya melalui  tayangan video yang diputar.

Suatu saat saya harus kesana. Cerita rekan kerja yang mendapatkan bonus perjalanan ke Macao beberapa tahun lalu dan foto-foto yang mengabadikannya terlihat menarik. Begitupun halnya dengan tulisan-tulisan di koran ataupun di blog para travel blogger yang sudah pernah mengunjungi.

Geliat Macao yang terus berbenah diri semakin nyata. Macao yang saat ini menjadi bagian dari wilayah kekuasan Cina sejak tahun 1999, tak henti menunjukkan memikatnya wisata heritage bangunan kuno. Terlebih dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Macao Government Tourism Office cukup gencar memperkenalkan Macao sangat layak dijadikan destinasi turisme. Sebagai wisata yang unik dan berbeda karena wisatawan dapat menikmati perpaduan budaya barat dan timur.  

Beragam festival, setiap tahunnya digelar di Macao. Sebut saja beberapa di antaranya, yakni  Macao International Fireworks Display Contest, mid autumn festival, Internatiiomal music festival, Lusofonia festival, Macau food festival, dan Macau City Fringe Festival. Bahkan, hingga event balapan Macao Grand Prix dan Marathon International.

Sumber : http://id.macaotourism.gov.mo

Tidak heran jika wilayah Macao yang memiliki luas 30 KM itu setiap tahunnya dikunjungi oleh sekitar 30 juta wisatawan, meski sebanyak 70 persen di antaranya   

masih didominasi oleh China.

Dikutip dari laporan perjalanan wartawan yang diundang oleh Macao Government Tourism Office di Harian Kompas pada 16 November 2017, jumlah angka kunjungan wisatawan yang fantastis ini bukan karena daya tarik judi kasiono, melainkan gereget Maco dalam menghidupkan sektor wisata lain.

Ya, Macao memang selama ini dikenal sebagai Las Vegas di Asia. Banyak kasino yang ada. Meski demikian, Macao ternyata tak hanya itu. Banyak yang bisa dieksplore dan dapat dijadikan pengalaman bila sempat berkunjung.

Devi, Representative Macao Government Tourism Office dalam kegiatan Nangkring bersama para kompasiana secara bersemangat memperkenalkan, jika Macao memiliki banyak lokasi wisata sejarah yang unik. Selain keindahan budaya  bahkan hingga kuliner yang tersedia.Experience Macao. Your Own Style didengungkan.

Bicara Macao memang tak bisa lepas dari guratan selama 400 tahun yang ditinggalkan oleh Portugis, yang menguasai wilayah. Gedung-gedung bersejarah dengan mudah ditemukan. Terdapat  lebih dari 20 monumen kuno dan alun-alun perkotaan di jantung kota, yang dikenal sebagai Pusat Sejarah Macau dan sudah masuk dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2005.

Sebut saja mulai dari A-Ma Temple di Barra Square, yang merupakan kuil tertua bahkan sejak Macao belum ada. Kuil yang merepresentasikan budaya Cina terinspirasi oleh Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme dan keyakinan rakyat.

Ada Moorish Barack, yang dibangun pada tahun 1874 untuk mengakomodasi resimen India dari Goa guna memperkuat kepolisian Makau. Ada Lilau Square yang merupakan salah satu  daerah pertama perumahan Portugis di Macao.  Air tanah dari Lilau digunakan untuk menjadi sumber utama mata air alami di Macao. Bahkan, orang Portugis menyampaikan kalimat terkenal Orang yang minum dari Lilau takkan pernah melupakan Macao.

Ada gedung  Leal Senado yang aslinya dibangun pada tahun 1784. Balai kota pertama Macau yang mempertahankan fungsi tersebut hingga saat ini. Nama "Leal Senado" ("Senat Loyal") berasal dari judul "City of Our Name of God Macau, There is None More Loyal" yang diberikan oleh Raja Portugis Dom John IV pada tahun 1654.

Gedung bersejarah tempat beribadah juga banyak terdapat di Macao. Selain kuil budha dan pemakaman protestan, gereja-gereja dengan arsitektur indah dan dibangun sejak awal abad ke-16 masih ada. Sebut saja Katedral, gereja St Dominic, Gereja St.Anthony.

Namun, satu hal yang menjadi ikon menarik di kota tua Macao adalah reruntuhan gereja St Paul. Gambar reruntuhan gereja yang dibangun pada tahun 1602 dan terbesar di di Asia pada masanya ini, menjadi kebanggaan yang mewujud dalam beragam suvenir wisata.

Ah, tampaknya di Macao semua tempat memikat untuk berselfie ria. Nuansa khas Eropa yang hadir di wilayah Asia ini begitu banyak karena mewujud juga dalam gedung perpustakaan.

Mengenai kuliner yang selalu seiring dengan wisata sejarah, juga tak bisa dilepaskan adanya pengaruh masakan Portugis dan Cina yang menjadikannya unik. 

Makanan internasional tersedia di hotek dan mal. Namun, wisatawan juga dapat mecicipi food street yang dengan mudah ditemukan di restoran yang ada di jalan dan alun-alun semenanjung Macao. Pasteis de Nata (Portugis telur tarts) dan favorit pork chop roti bisa menjadi pilihan. Bebek peking, dimsum, budaya minum teh menjadi warisan kuliner Cina.

Soal  kuliner, memang telah dianugerahi Unesco Creative City of Gastronomy. Buat muslim yang singgah disini bisa mencari makanan yang halal. Termasuk melaksanakan ibadah shalat di masjid yang ada di Macao.

Bila saya ke Macao, satu hal yang tidak akan dilewatkan adalah pertunjukan dancing water, acara berbasis air yang memukau. Diambil dari inspirasi kreatif dari akar budaya Cina, khususnya tujuh emosi berasal dari kepercayaan Konghucu klasik.

Ragam sejarah, budaya, dan kulineran Macao dalam nuansa Eropa yang hadir di Asia membuat kota ini bisa dijadikan destinasi untuk menghabiskan waktu liburan baik untuk solo traveller, pasangan, hingga keluarg dengan budget wisata yang masih terjangkau. Berikut dengan kemudahan bagi para turis mengenai paspor. Ah, mari susun rencana untuk menikmati pesona kota Macao.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun