Pantang Menyerah dan inovasi. Dua semangat  ini selalu ditemukan pada orang-orang yang sukses menggapai mimpi dan mewujudkan apa yang dicita-citakan. Tidak pernah keluar kata untuk berhenti, meskipun banyak orang menganggap yang dilakukan adalah suatu hal yang terkesan mengada-ada dan tidak masuk akal.
Banyak orang yang telah membuktikannya. Sebut saja dua bersaudara  kakak beradik, Orville Wright dan Wilbur Wright. Dua lelaki ini sempat diremehkan saat melakukan uji coba pesawat terbang. Apalagi, keduanya tidaklah memiliki ijazah sekolah menengah.
Namun, sikap tak mau menyerah telah mengantarkan keduanya berhasil menerbangkan pesawat berawak untuk pertama kalinya. Mereka menjadi pionir dunia penerbangan. Saat ini, dengan mudah setiap orang dapat menggunakan pesawat terbang untuk pergi ke suatu wilayah maupun tempat.
Edison pernah mengatakan, banyak kegagalan yang bisa dijumpai dalam hidup. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari betapa dekatnya seseorang dengan keberhasilan, saat seseorang memutuskan untuk menyerah.
Sikap pantang menyerah pun ditunjukkan oleh Kikuo Ibe, lelaki asal Jepang, pencetus inovasi jam tangan G-SHOCK. Keinginan untuk memliki sebuah jam tangan yang tangguh telah mengantarkan lelaki ini untuk melakukan inovasi. Pantang menyerah ditunjukkannya untuk mewujudkan sebuah jam penunjuk waktu yang kuat dan tahan lama.
Namun ternyata, untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah. Suatu ketika, akhinya ibe berhasil menemukan lima tahapan struktur tahan banting. Dalam penemuan itu, bisa diciptakan sebuah jam dengan bagian luar jam yang tahan banting. Hanya saja, masih ada beberapa bagian lain pada jam yang mengalami kerusakan.
Sejumlah percobaan untuk menciptakan jam yang kuat pun dilakukan Ibe. Sempat merasa tak berdaya saat yang dilakukannya tak kunjung berhasil. Ibe dalam bahasa Indonesia terbata-bata mengatakan, kepalanya pernah seperti ingin meletus.
Hingga akhirnya setelah bereksperimen dua tahun penuh dan melakukan uji coba pada 200 prototipe, Ibe berhasil mewujudkan sebuah jam seperti yang  diinginkannya. Untuk pertama kalinya, G-SHOCK berhasil diluncurkan setelah menjalani proses konsep dan pemnciptaan pada tahun 1081-1983.Â
Kikuo Ibe kemudian dikenal sebagai Father of G-SHOCK. Bapaknya G-SHOCK ini berhasil mengeluarkan inovasi desain hollow case. Tekadnya untuk menghasilkan jam tangan G-SHOCK yang memiliki ketangguhan tercapai.
Jam tangan G-Shock yang dipasarkan di di Amerika Serikat langsung mencuri perhatian warga Amerika. Jam tangan tangguh dan tahan banting produksi Jepang ini, mulanya justru lebih dikenal di negara paman sam itu ketimbang Jepang.
Kenapa? Â Karena kuran jam tangan yang besar dan kokoh cocok dengan pergelangan tangan banyak pria Amerika. Terutama pada penggemar kegiatan luar ruangan, dan petugas pemadam kebakaran serta petugas polisi.
Bagi banyak orang, terutama generasi masa kini, jam tangan bukan lagi hanya sekedar penunjuk waktu. Meskipun saat ini memasuki era smartphone yang dilengkapi dengan penunjuk waktu, keinginan orang untuk memiliki sebuah jam tangan tidak pernah pudar.
Jam tangan sudah menjadi bagian mode. Ragamnya pun mulai bermunculan mulai dari yang stainless stell hingga yang sporty. Jam tangan yang melingkar di tangan membuat seseorang lebih elegan. Lebih tampak gaya.Banyak yang menyelaraskan jam yang digunakan dengan pakaian yang sedang dikenakan.Â
Buat para professional, ada kebanggaan tersendiri memiliki dan menggunakan jam tangan untuk menunjang kegiatan. Jam tangan membuat gengsi orang meningkat saat orang lain tahu jam yang digunakan memiliki kualitas yang tidak biasa.
Bahkan mampu menaikkan gengsi dan membuat seseorang tampak berkelas ketika jam tangan yang digunakan memiliki harga di atas rata-rata kebanyakan. Harga jam atas merek tertentu tidak lagi menjadi soal. Banyak orang yang tetap menginginkan dan bermimpi memiliki jam yang sudah terkenal dan bermerek tertentu.
Saat kedatangan Kikuo Ibe di Jakarta, pengunjung dibuat terkesima dengan daya tahan jam G-HOCK. Sebbuah lomba untuk memasukkan jam tangan G-SHOCK dengan cara dilempar agar bsa masuk ke dalam lubang, telah menunjukkan daya tahan yang dimiiliki G-SHOCK
Meskipun dijatuhkan berkali-kali dari ketinggian yang berbeda sesuai dengan tinggi orang yang melemparnya,vjam tangan G-SHOCk tidak luka atau lecet sedikitpun. Ketangguhan jam tangan G-SHOCk telah terbukti.
Saat diperkenalkan kepada publik Amerika Serikat pada tahun 1984, banyak orang bertanya-tanya kebenaran jam tangan ini sekuat yang ditunjukkan dalam iklan G-SHOCK.
Memiliki ketangguhan tidak mudah pecah, meskipun dilindas mobil dengan beban berat.Akurasi waktu jam G-SOCK tetap terjaga. G-SHOCK menjadi populer sebagai jam tahan guncangan dan tahan banting.
Sentuh Angka 35 Tahun
Penggunaan grafik kristal cair yang inovatif untuk DW-5900 yang diluncurkan pada tahun 1990, membuat jam tangan G-SHOCK populer di antara para pemain skateboard di Pantai Barat Amerika Serikat.
G-SHOCK baru dikenal di negara penciptanya pada tahun 1990-an. Saat itu, mode jalanan Amerika yang terbaru mulai ditampilkan di majalah-majalah Jepang, sehingga mode yang sama menjadi populer di Jepang.
Tahun 1997, sebanyak 2,4 juta jam tangan G-SHOCK dikirim ke Jepang dan sebanyak 6 juta unit terjual di belahan dunia lainnya. G-SHOCK telah berkembang menjadi sebuah merek yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kaum muda.
G-SHOCK tumbuh menjadi merek yang dicintai oleh kaum muda dan dewasa. Sungguh tak mengherankan jika G-SHOCK mampu menyentuh usia 35 tahun usia inovasi pada tahun 2018 nanti.
Inovasi berkelanjutan masa kini terus dilakukan. Menentang pola pikir konvensional mengenai jam. Mei 2017, Casio merilis GPW-2000 yang menampilkan modul Connected Engine 3-Way. Modul ini menerima sinyal kalibrasi waktu dari gelombang radio dan juga satelit GPS sambil terhubung dengan penyedia layanan waktu (time server) dengan cara penyelarasan (pairing) dengan smartphone.
Secara otomatis, hal ini mampu memperbarui data internal pada jam tangan mengenai zona waktu dan daylight savings time (DST) dari sebuah smartphone, sehingga data tersebut senantiasa diperbaru. lebih dari 1.000 lokasi toko khusus jam tangan Casio di seluruh dunia yang menjual G-SHOCK.
Inspirasi inovasi dan pantang menyerah juga hadirdari tiga anak muda Indonesia, yakni Co Founder Kata.ai Irzan Raditya, Founder Bahaso.com Tyovan Ari Widagdo, dan artis muda berbakat sekaligus Co Founder #KejarMimpi Maudy Ayunda.
Irsan mengembangkan Kata.ai,sebuahplatform chatbot pertama di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang dapat digunakan oleh merek dan/atau korporat mana saja untuk aktif berinteraksi dengan pelanggan mereka.
Teknologi ini dapat memahami berbagai istilah dan jargon yang biasa digunakan orang-orang Indonesia ketika berkomunikasi lewat pesan singkat online. Irfan melihat masyarakat modern di Indonesia sudah terlalu sibuk untuk dapat mengatur semuanya sendiri.
Founder Bahaso.com Tyovan Ari Widagdo mengembangkan platform Bahaso.com adalah platform online untuk belajar bahasa asing. Tidak seperti platform serupa lainnya, Bahaso menawarkan kelas tatap muka dengan sertifikat resmi dari  2 Universitas Indonesia.
Tyovan bercerita, selalu ada jalan atas kesulitan yang dihadapi bila dicari. Tyovan dulunya tak mempunyai komputer untuk belajar. Dia merelakan diri untuk berjam-jam menghabiskan waktu di internet hingga mencari siasat agar bisa menggunakan komputer di laboratorium komputer hingga di unit kegiatan mahasiswa. Tidak ada kata pantang menyerah, yang ada terus melangkah berinovasi mengejar  mimpi.
#KejarMimpi menjalankan aktivitas online dan offline, untuk memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpinya dan mewujudkannya. Mengajak kaum muda untuk bertemu dengan tokoh inspiratif seperti Kikuo Ibe.
Belajar dari para tokoh seperti Ibe, yang telah menjalankan inovasi dan terbukti pantang menyerah, selalu bermanfaat. Ide dapat ditemukan ditemukan dimana saja. Ketika ide sudah ada, mulailah direalisasikan.
Lakukanlah eksperimen agar bisa mewujudkan ide. Jangan menyerah bila berkali-kali uji coba yang dilakukan gagal. Tetap bersemangat meskipun banyak yang meremehkan dan tidak percaya dengan yang dilakukan.
Teruslah bekerja keras hingga akhirnya bisa mewujudkan yang diimpikan dan dicita-citakan. Semuanya membutuhkan proses. Tidak perlu ragu. Pantang menyerah dan selalu berinovasi itu kunci sukses!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H