Melintasi dalam hutan Bodogol,  Igud sang pemandu menjelaskan banyak mengenai tumbuhan untuk pengobatan.  Ada  paku rane, Kirapet, Luna, hingga tumbuhan hujan. Paku Rane, biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk pengobatan. Mulai dari mengobati jerawat dan penghalus kulit, mengobati penyakit maag dan pengobatan ibu pasca melahirkan, sebagai obat  batuk, dan harendong sebagai obat gatal-gatal.
Kami melalui jembatan kanopi pertama di Indonesia, yang dibangun di hutan pada tahun 1998 dengan menggunakan 4 pohon besar untuk menunjang jembatan ini. Panjang jembatan kanopi ini, yaitu 100 meter dengan ketinggian yang bervariasi, 5-25 meter.
Keseruan mengenal satwa dan lingkungan di hari pertama berlanjut pada hari kedua, Selasa 14 November 2017. Bangun pagi dari tempat menginap di hotel Amaris, Pakuan, kami bersiap untuk uji nyali melalui rafting di aliran Sungai Cisadane sepanjang 11 KM.
Di atas perahu merah berisi enam orang dengan seorang pemandu bernama kang Udjo, masing-masing memegang dayung untuk mengayuh maju dan mundur.
Saya terkaget menyaksikan salah seorang teman di perahu saya jatuh saat perahu terhentak  air. Untunglah, sebelum rafting sudah diajarkan sejumlah petunjuk menyelamatkan diri. Dia berhasil menarik tali panjang putih yang diulurkan.
Dari rafting aliran Sungai Cisadane, saya belajar lebih mengenai alam. Perlunya menjaga sungai dari kebersihan karena memiliki potensi wisata. Saat melintas, sesekali mata saya menangkap tumpukan sampah di sisi kiri dan sisi kanan sungai. Ah, sedih. Â Â
Menutup rangkaian visit #saveowajawa bersama  pertamina selama dua hari, pengetahuan bertambah dari pemaparan Minanti Putri, Staff CSR Pertamina Asset 3 Subang Field dan Wahyu Widiatmoko, selaku Petroleum Engenering PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field di RM Gumati, Bogor.