Apalagi, Presiden RI Joko Widodo menyebut Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Ikan TTC (Tuna,Tongkol,dan Cakalang) merupakan ikan yang paling dominan di perairan Maluku. Â
"Saya berpikir dengan usaha olahan ikan, saya tidak akan pernah kehabisan bahan baku. Ikan bisa didapatkan dengan mudah karena selalu ada," ujar Nike.
Maka, mulailah Nike menjalankan usaha olahan ikan dari rumahnya. Semuanya dilakukan sendiri, dari mulai membeli ikan, mengolah, hingga menjualnya. Nike  yang sebelumnya tak pernah usaha kuliner, mengandalkan hobinya memasak. Belajar mencoba-coba resep masakan sampai meminta saran dari temannya di Manado mengenai pengolahan ikan. Trial dan error selama 3 bulan.
Sambil merintis bisnis abon ikan yang dikeringkan dengan mesin manual dan bermodal awal hanya Rp 1 juta, Nike tetap bekerja di kantoran untuk memenuhi pesanan. Konsumen-konsumen pertamanya adalah orang yang berada di sekitarnya.
Tidak disangka, ternyata peminat abon ikan cakalang dengan nama usaha 'Nacha' disukai orang. Merek usaha Nacha diambil dari Eina dan Echa nama sapaan kedua putrinya, Reina Cheril Nafeeza  (9 tahun) dan Raisha Ashilla Putri (8 tahun).
Semakin banyak jumlah pesanan membuat Nike kemudian berpikir untuk tidak berwirausaha setengah-setengah. Waktu yang dimilikinya untuk mengembangkan usaha abon ikan cakalang memang terbatas. Senin hingga Sabtu masuk bekerja, meski Sabtu masuk setengah hari.
Pesanan abon ikan cakalang secara penuh hanya bisa dilakukannya hari Minggu. Maka, resign alias berhenti bekerja menjadi pilihannya. Namun, langkah itu bukanlah hal yang mudah dan sempat membuatnya gamang.
Orang tua Nike sempat keberatan karena posisi Nike di pekerjaannya sudah enak dan memperoleh gaji pasti yang terbilang mencukupi. Nike adalah seorang sarjana dan menempati  jabatan terakhir sebagai  kepala bagian administrasi di sebuah perusahaan. Â