Minimal, masyarakat memanfaatkan start up transportasi online dengan pembayaran online. Menggunakan e-commerce untuk melakukan transaksi penjualan atau pembelian.
Pelaku Start Up Indra Wiralaksmana (Country Head & Director Ninja Xpress) mengatakan, start up memang memiliki keuntungan dibandingkan dengan  perusahaan besar. Lebih tahu yang diinginkan oleh pelanggan  karena bertemu langsung.Â
Sebagai start up yang bergerak di jasa kurir, Ninja Xpress melihat peluang digital yang belum diambil oleh jasa kurir konvensional. Bisnisnya mempermudah orang yang memerlukan jasa pengiriman barang. Bila semula orang harus mendatangi tempat untuk mengirim sesuatu, saat ini justru dilakukan penjemputan barang yang akan dikirim.
Dalam menjalankan usaha, start up bidang logistik ini bekerja sama dengan start up layanan teknologi keuangan T-Cash Telkomsel. Satu hal yang masih dihadapi start-upnya  saat ini menurut Indra, terkait dengan metode pembayaran COD (cash on delivery) yang masih mencapai 30-40 %.
Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean menyatakan saat ini masyarakat indonesia sedang menikmati online experience. Mulai dari makanan, tiket pada kelompok usia 15-50 tahun. Digital dan smartphone sudah menjadi lifestyle.
Hermawan mengakui, financial technology (fintech) atau layanan keuangan berbasis teknologi mengisi celah yang tidak bisa diisi oleh perbankan. Layanan perbankan saat ini masih dianggap kurang kendati sudah ada internet banking dan mobile banking.
Fasilitas yang disediakan bank ini, dianggap menurut persepsinya orang bank. Jadi, belum tentu itu yang diharapkan yang sesuai dengan anak-anak muda sekarang.
"Mereka menginginkan sesuatu yang lain, yang sesuai high ability, user experience. Apalagi kalau sudah internet banking harus ada user, pin, pasword lebih mudah dll, milenial nggak mau," tukas Hermawan.