Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dan BBM, Dua Sisi yang Selalu Bertemu

2 September 2017   23:00 Diperbarui: 7 November 2017   15:17 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyalurkan energi ke penjuru energi menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan energi nasional. Padahal di sisi lain, jaringan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia itu tergolong njelimet. Bahkan bisa dikatakan paling rumit sedunia.

Walau begitu, Pertamina tetap harus mengoptimalkan berbagai cara untuk menyalurkan BBM  berhasil sampai di daerah-daerah.Setidaknya tercatat jumlah pelabuhan/terminal yang dioperasikan dan/atau dilayani, terdiri atas 104 terminal/pelabuhan khusus pertamina dan 31 pelabuhan PEP/KKS. Jumlah kapal tanker yang dioperasikan Pertamina pada tahun 2016 mencapai 227buah, baik sewa ataupun milik.

Ah, ya. Distribusi BBM. Tugas inilah yang diemban seorang Kapten Agustina untuk membawa kapal tanker yang menyalurkan BBM hingga tepat ke daerah yang dituju. Konon, masih terdapat daerah tertinggal, yang harus bergelap ria karena kurangnya pasokan energi.

Tahun 2015, paling tidak sebanyak  29,24 juta KL BBM, 48,44 juta KL minyak mentah, dan 17.62 juta KL (Non-BBM) dengan jumlah total 95.3 juta KL yang diangkut dengan kapal pertamina.

Rinna Maulinda Rustam, adalah wanita pertama di seluruh lokasi kerja Pertamina di Indonesia yang mengepalai Depot Pengisian Pesawat Udara.(sumber:pertamina
Rinna Maulinda Rustam, adalah wanita pertama di seluruh lokasi kerja Pertamina di Indonesia yang mengepalai Depot Pengisian Pesawat Udara.(sumber:pertamina
Selain Kapten Agustina, ada seorang perempuan hebat lainnya yang menjadi srikandi angkasa penyedia energi dari Nusa Tenggara Barat. Rinna Maulinda Rustam, adalah wanita pertama di seluruh lokasi kerja Pertamina di Indonesia yang mengepalai Depot Pengisian Pesawat Udara. Rina menjabat Kepala Depot Pengisian Pesawat Udara DPPU Bandara Internasional Lombok (DPPU BIL) mulai bulan Mei 2016. Tugas yang tidak mudah. Apalagi sebelumnya, Rina yang merupakan lulusan UNSRI Palembang ini, belum pernah menginjakkan kaki sekalipun di Nusa Tenggara Barat. 

Di sisi lain, Bandara Internasional Lombok merupakan salah satu bandara tersibuk di wilayah kerja Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V. Setiap harinya, DPPU BIL menyalurkan Avtur rata-rata 100 KL atau melayani rata-rata 40 penerbangan per hari. Selain itu DPPU BIL juga mempunyai DPPU aneksasi yaitu DPPU Salahuddin di Bima. Bandara International Lombok pun merupakan salah satu embarkasi dan debarkasi penerbangan Haji untuk wilayah Nusa Tenggara.

Sebagai Kepala DPPU, Rina bertugas mengawasi penerimaan, penyaluran, dan pengecekan stock produk bahan bakar Aviasi seperti Avtur atau Avgas di DPPU yang dipimpinnya. Selain itu seorang Kepala DPPU juga bertanggungjawab dalam memastikan pelayanan pengisian pesawat udara ke customer (airline) terlaksana dengan aman dan lancar serta membina hubungan komunikasi yang baik dengan customers & stakeholders. Selain itu, dalam keseharian, Rina juga harus memastikan kesinambungan stock di DPPU mulai dari memperhatikan jadwal tanker yang membawa Avtur di TBBM, proses pengangkutan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM)  ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), hingga menerima pelayanan komplain dari customer.

Sejak awal bergabung dengan Pertamina, Rinna sudah menyiapkan diri jika suatu saat ditempatkan di lokasi-lokasi Aviasi Pertamina yang jauh dari rumah, medan sulit, dan jarang pulang. Termasuk memberi pengertian kepada orang tua. Terlebih, bertugas di lingkungan yang beda adat, budaya dan perilaku masyarakatnya. Tantangan-tantangan yang ada malah dijadikan Rina semangat. 

Sebagai BUMN energi, Pertamina menyalurkan BBM hingga wilayah ujung timur Indonesia, melalui darat, laut, dan udara (dokpri)
Sebagai BUMN energi, Pertamina menyalurkan BBM hingga wilayah ujung timur Indonesia, melalui darat, laut, dan udara (dokpri)
Darat, Laut, dan Udara
Mendistribusikan energi ke pelosok negeri Indonesia bukanlah hal yang mudah, tapi harus. Tidak ada satupun daerah yang mau terlewatkan pasokan BBM. Saya sendiri nggak terbayang kalau tinggal di suatu daerah yang kekurangan pasokan BBM. Jangan sampai.

Sebagai BUMN energi, beragam upaya harus dilakukan pertamina supaya bisa menjangkaunya. Termasuk yang ada di wilayah ujung timur Indonesia.  Darat, laut, dan udara merupakan cara yang ditempuh agar BBM bisa dinikmati di daerah. 

Nah, dalam penditribusian BBM, ternyata setiap daerah, memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, pola Distribusi BBM di wilayah Sumatera. Medan distribusinya tak mudah dilalui. Jalan kendaraannya  jauh dari kata rata dan halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun