Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjejak Istana untuk Rakyat, Sejenak Menjadi Tamu Istana Bogor

29 Juli 2017   10:25 Diperbarui: 5 Agustus 2017   05:42 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak pagi, pengunjung istura sudah mengantri menunggu giliran (dokpri)

Dari kolam gunting yang menghijau, berisi ikan air tawar, dan banyak ditumbuhi teratai, pengunjung dapat menyaksikan tampak depan Istana Bogor yang Indah. Terdapat tugu Reindwart sebagai penghargaan telah merintis Kebun Raya Bogor. Sejumlah kursi tersedia untuk menikmati teduhnya pepohonan di sisi kolam.

Pengunjung juga dapat menyaksikan Tugu raffles, yang merupakan di bukti cinta Thomas Stamford Raffles terhadap isterinya yaitu Lady Olivia Mariamne yang meninggal pada tanggal 26 November 1814 akibat penyakit malaria.   

Kolam Sigunting, Kebun Raya Bogor (dokpri)
Kolam Sigunting, Kebun Raya Bogor (dokpri)
Menyudahi kunjungan, saya menyempatkan ke komplek pemakaman belanda, yang sudah ada sejak sebelum Kebun Raya Bogor didirikan. Terdapat 42 makam yang di antaranya berornamen indah, 38 diantaranya memiliki identitas, sedangkan sisanya tak di kenal.

Makam tertua adalah makam seorang administrator toko obat berkebangsaan Belanda yang bernama Cornelis Potmans yang meninggal pada tanggal 2 Mei 1784, Makam terbaru adalah makam ahli botani Prof. Dr. A.J.G.H. Kostermans yang meninggal tahun 1994.

Selain itu ada D.J. de ee Erens, beliau adalah seorang gubernur jendral yang menjabat tahun 1836 -- 1840, Mr. Ary Prins dan dua orang ahli Biologi yang meninggal sekitar tahun 1820-an dalam usia muda, yakni Heinrich Kuhl  dan J.C. Van Hasselt.

Dengan kunjungan ke Istura, Istana Bogor Untuk Rakyat 2017, saya tidak hanya sekedar berwisata sejarah ke Istana, melainkan ke Balai Kirti dan Kebun Raya Bogor sekaligus. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun