Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjejak Istana untuk Rakyat, Sejenak Menjadi Tamu Istana Bogor

29 Juli 2017   10:25 Diperbarui: 5 Agustus 2017   05:42 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam Sigunting, Kebun Raya Bogor (dokpri)

Sebelum mencapai  gedung yang memiliki luas bangunan 14.8 m2, rombongan bisa mampir ke meja pendaftaran foto yang disediakan. Memang, tidak ada satupun pengunjung yang boleh membawa kamera ataupun ponsel, tapi pihak Istana Bogor telah menyediakan juru foto yang siap mengabadikan kunjungan di depan Istura.

Jasa foto untuk satu orang sekali jepret Rp.35.000. Untuk rombongan kecil Rp.70.000, sedangkan rombongan di atas 50 orang Rp.100.000. Belum termasuk cetak foto. Sebuah CD untuk hasil foto disediakan Rp.20.000.

Kami pun sepakat untuk patungan dan berfoto bersama. Tidak perlu dicetak. Cukup dimasukkan CD yang bisa langsung dibagikan fotonya kepada teman-teman yang ikut berfoto melalui media sosial.

Mengabadikan momen pernah berkunjung sangat penting. Banyak juga yang ternyata ingin berfoto sendiri. Bahkan tidak sedikit pasangan-pasangan kekasih yang berfoto dengan latar belakang Istana Bogor.

Dilihat dari tampak depannya saja Istana Bogor indah dan mengagumkan. Di tempat ini, Juli 2005 pernah dilangsungkan pernikahan anak pertama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni  Agus Harimurti dan Annisa Pohan.

Pengunjung Istura tidak boleh membawa kamera ataupun ponsel untuk berfoto, namun pihak istana menyediakan jasa foto kepada pengunjung (dokpri)
Pengunjung Istura tidak boleh membawa kamera ataupun ponsel untuk berfoto, namun pihak istana menyediakan jasa foto kepada pengunjung (dokpri)
Dari Gubernur Jendral Belanda Hingga Presiden RI

Usai berfoto, kami lantas menuju teras gedung Istana Bogor. Ya, hanya sampai situ pengunjung Istura bisa melangkahkan kaki.Meski berharap bisa  mengetahui bagian luar dan dalam, namun sejak tahun 2015, wisatawan tidak bisa masuk ke ruangan yang ada dalam istana karena Presiden RI Joko Widodo bertempat tinggal disana.

"Lho, kita berarti wisata mengelilingi halaman istana?" tanya seorang teman.

Teman yang lain tersenyum dan tertawa. "Biar saja lagi, masuk halamannya saja, saya belum pernah," timpal yang lain.

Hasanudin, seorang guide yang berdiri di tangga teras teratas dengan memegang toa, menyapa rombongan. Dia mengisahkan sejarah Istana Bogor. Salah satu dari enam istana negara lainnya, yakni Istana Negara, Istana Merdeka, Istana Cipanas, Istana Tampak Siring, dan  Istana Yogyakarta.

Istana Bogor atau yang disebut juga dengan nama Paleis Buitenzorg dibangun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada zaman Gubernur Jenderal Gustaff Willem van Imhof pada tahun 1745. Saat itu, dibutuhkan sebuah bangunan peristirahatan untuk melepaskan diri dari panas dan penatnya  udara di Batavia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun