Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ibu, Akan Kubawa Engkau ke Mekah dengan Pilihan Jenius

19 Juli 2017   23:59 Diperbarui: 20 Juli 2017   02:04 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya menempatkan salah satu prioritas hidup untuk mengajak ibu dan bapak beribadah ke Mekah. (sumber:www.kumparan,com)

Saya terpaku. Deretan tagihan itu ada di depan mata. Ada tagihan listrik, tagihan telepon, dan tagihan air PAM. Belum lagi tagihan tv langganan. Kebutuhan modem internet dan juga keperluan ongkos kendaraan untuk aktivitas hidup sehari-hari, yang tidak bisa ditinggalkan.

Semua itu yang selalu saya temui setiap bulan. Jumlahnya cukup banyak dan perlu untuk segera dilunasi, jika tidak ingin salah satu dari fasilitas yang ada itu hilang. Di sisi lain, saya ingin tetap bisa menggunakan pakaian dengan cukup baik, sesekali makan enak di restoran yang enak, plus berlibur di suatu tempat yang indah dengan fasilitas yang cukup nyaman.

Hingga suatu hari, saya tersadarkan saat mengobrol dengan seorang teman. Dia bertanya, selama memasuki dunia kerja, apa saja yang sudah saya hasilkan? Apa saja yang sudah saya dapat? Sia-sia saja kalau pada usia tertentu belum memiliki apa-apa.

Hati saya berdegup kencang. Kawan saya malah menuduh saya boros. Saya sempat berkilah, jika memang banyak sekali yang harus saya lakukan. Seringkali, sejumlah uang yang dikumpulkan habis tidak terasa. Selain untuk membiayai kebutuhan pokok, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. 

Meski  lebih tepatnya, jika saya pun tetap ingin terlihat sebagai perempuan yang bisa hidup dengan sejahtera. Selain itu, siapa perempuan yang tidak ingin selalu terlihat menarik meski bertambah usia? Sejak perbincangan dengan teman saya itu, saya pun mulai mencari-cari ilmu tentang perencanaan keuangan. Saya harus membuka cakrawala berpikir saya menjadi lebih luas untuk memikirkan masa depan yang lebih baik.  Saya harus mampu mewujudkannya.  

Sebenarnya, ada hal yang membuat saya teringat terus. Suatu hari, saya terpaku melihat ibu yang duduk sendiri. Berdentam-dentam rasa pilu di hati, saat ibu bilang ingin sekali naik haji. Usia ibu dan bapak terus merangkak dan mulai mendekati  tujuh puluh. Namun, uang belum terkumpul sama sekali.  Padahal, ibu sangat berharap dapat naik haji masih dalam keadaan tubuh sehat.

Saya menyimak biaya naik haji yang  tahun 2017 mencapai 34,9 juta per satu orang. Saya pun berkakulasi. Meski saat ini jumlah yang dibutuhkan belum ada, tetapi saya menempatkan ibadah haji untuk kedua orang tua sebagai salah satu prioritas hidup. Jika bisa lebih cepat, itu lebih baik.  Meski saya tahu antara kebutuhan dan keinginan seringkali agak tersamarkan dan membuat bimbang.  

Saya kemudian mulai membaca-baca buku tentang perencanaan keuangan.  Salah satunya buku karya financial planner Prita H Gozie, SE, Mcom, CFP dengan judul Menjadi Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya. Panduan perempuan mencapai kebebasan finansial menuju kehidupan yang indah dan sejahtera.

Dalam buku bestseller terbitan Elex Media Komputindo, dijelaskan Tetap Kaya itu bukan berarti memiliki banyak mobil dan banyak rumah, melainkan memiliki kehidupan yang sejahtera, stabil, hingga batas usia yang diizinkan Tuhan. Makna kaya itu artinya lebih pada punya saat butuh, bukan sekedar punya saat ingin. Kaya bisa berbagi tanpa kesulitan dan merasa terpaksa, dan bisa menjalankan kehidupan yang lebih tentram dan berkecukupan. Bukan berlebihan.

Mengetahui perencanaan keuangan buat perempuan sangat penting. Tentu saja, sambil tetap terus bisa berkarya kreatif di berbagai bidang yang digeluti. Cantik dan gaya, siapa yang tidak mau? Perempuan harus mampu mandiri dalam mengelola keuangan. Harus tahu bagaimana mengelola keuangan. Perempuan harus pintar dan berdaya sehingga dapat memampukan orang di sekitarnya.

Saya pun membuat daftar keinginan dan kebutuhan. Dengan sumber penghasilan yang setara UMR banyak sekali anganan yang tersimpan. Namun, dari apa yang saya baca, selalu kaya dan gaya menjadi impian.  Hanya saja, bukan berarti harus menurut pandangan orang lain. Yang hanya berdasarkan persepsi dan pendapat orang.Harus bisa menjadi perempuan cantik dan gaya untuk diri sendiri Sesuai dengan kebutuhan diri. Semakin indah lagi jika semua kebutuhan dasar sudah terpenuhi.

Setiap orang, terutama perempuan harus kaya, kenapa? Karena biaya pendidikan, pakaian, perawatan kecantikan, biaya kesehatan, biaya kendaraan, keperluan rumah, hingga beramal, bahkan mengajak orang tua supaya bisa umroh dan naik haji tidak gratis. Tidak ada yang datang cuma-cuma kecuali sedang beruntung mendapatkan hadiah atau doorprize.

Faktor psikologis dan emosi, seringkali memang membawa perempuan pada sikap kurang rasional  untuk urusan belanja dan kecantikan. Tetap mampu hidup sejahtera dan meningkatkan kekayaan tanpa didera kesulitan ekonomi.Namun kenyataannya, terkadang merasa setiap bulannya hidup hanya berlalu dari bulan ke bulan saja. Kemudahan menggunakan kartu debit dan kartu belanja memudahkan segala transaksi, yang ujungnya berarti belanja. 

Sebenarnya sejak masih sekolah dasar, saya sudah diajak bapak menabung di Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) di kantor pos dekat sekolah. Bapak sejak dulu biasa memberi uang jajan kepada anaknya secara mingguan. Sejak SMA, saya memperoleh uang saku secara bulanan. Saya mulai membiasakan diri membaginya dalam kolom pemasukan dan pengeluaran. Saya mencatatnya detail mulai dari ongkos, jajan, hingga menabung.  

Namun, semua itu mulai agak kendor saat bekerja. Saya tahu, seharusnya perencanaan lebih ketat. Namun, saya menikmati juga rasa kebebasan memiliki penghasilan sendiri. Akibatnya, gaji terasa seperti mengalir begitu saja dan uang tabungan tidak bertambah melainkan terus berkurang karena sering diambil melalui ATM. Saya terkadang membeli barang yang agak tak perlu. Mulai tergoda diskon. 

Ucapan teman yang mengingatkan jika masih banyak yang belum saya wujudkan, cukup menyadarkan saya. Terlebih saat saya pernah mendengar cerita ibu, jika anak salah seorang temannya yang meninggal, harus kembali tinggal dengan orang tua karena hanya menjadi ibu rumah tangga saja saat menikah. padahal menurut peenelitian, perempuan memiliki harapan hidup yang lebih panjang dari laki-laki. 

Jadi, saya pun mulai meluangkan waktu untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran selama tiga bulan terakhir. Membuat daftar harta dan utang yang dimiliki saat ini, Untuk menggunakan uang tunai, selalu mengumpulkan struk belanja, struk kendaraan, struk makanan, struk telepon, struk listrik, struk rekreasi.Mencatat pengeluarnya setiap hari dalam sebuah notes.

Saat menonton tayangan video mengenai balon warna-warni dari Jenius dan kunjungan ke kantor Jenius, yang dimaknai melepaskan sebuah balon untuk sebuah keinginan, saya semakin diyakinkan segera mengupayakan daftar prioritas hidup yang harus diwujudkan. Sejak 7 tahun terakhir, saya sudah mengikuti asuransi untuk hari tua. Saya tinggal menambah tabungan, deposito, dan bahkan membeli emas sebagai harta simpanan. 

Untungnya, ada jenius yang memungkinkan semua transaksi dilakukan di ponsel.Jenius merupakan cara baru mengatur kehidupan finansialmu, dan kami percaya semua bisa kamu lakukan di genggaman tangan.Tidak perlu datang ke Bank lagi! Bahkan,bisa mengirim uang tanpa harus tahu nomor rekening, karena kamu bisa kirim dengan email, nomor HP, atau $Cashtag. Selain itu,  bisa menghemat waktu dengan membayar/menjadwalkan pembayaran tagihan telepon, air, TV, dan internet dari Jenius app. Semua kategori pengeluaran uang tercatat dalam bentuk e-statement yang bisa didownload ataupun dicetak. 

Merasa tertarik, saya pun langsung membuka akun Jenius dan mengisi saldo jenius saya dengan mentop upnya dari ATM sebuah bank swasta. Jenius mempermudah dengan $Cashtag yang menggantikan nomor akun yang panjang, Dream Saver untuk menabung mimpi, setiap hari, Send It untuk kirim uang ke siapapun di daftar kontak smartphone, Pay Me untuk minta uang ke teman yang punya utang, dan Split Bill untuk  membagi bon kamu dengan teman secara adil.

Saat saya melakukan perjalanan ke Sukabumi, saya sangat tertolong karena ternyata ATM Jenius dapat digunakan di ATM mana saja kala itu. Selain itu, karena Dream Saver bisa memuat 10 mimpi, saya akan memasukkan 10 daftar prioritas yang sudah disusun, yang di antaranya membeli logam mulia, membeli kendaraan, membeli rumah, dan tentu saja mewujudkan keinginan orang tua untuk beribadah ke Mekah dengan pilihan Jenius. 

Tentu saja, saya tetap harus menjaga semangat dan fokus pada tujuan bila ingin tercapai. Namun, saya tahu, tak berapa lama lagi, saya akan bisa bilang, Ibu saya akan kubawa Engkau ke Mekah dengan pilihan Jenius. 

Website Jenius : https://www.jenius.com/

Facebook Jenius : https://www.facebook.com/jeniusconnect/?fref=ts

Twitter Jenius : https://twitter.com/JeniusConnect

Instagram Jenius : https://www.instagram.com/jeniusconnect/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun