Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

7 Hal yang Perlu Diketahui dari Proyek MRT di Angka Pengerjaan 74 %

13 Juli 2017   02:12 Diperbarui: 13 Juli 2017   15:33 4925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TOD (Transit Oriented Development) dikembangkan di stasiun MRT. Nantinya tak hanya sebagai lokasi transportasi, melainkan juga lifestyle station (sumber:materijakartamrt)

Setiap kali melewati sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Lebak Bulus, warga Jakarta tentunya melihat pembangunan moda transportasi massal Mass Rapid Transportation (MRT). Siang dan Malam, selama bertahun-tahun, pengerjaan Angkutan Cepat Terpadu Jakarta ini seakan tak berhenti. 

Keberadaan MRT ini diharapkan sebagai sarana transportasi pengurai kemacetan yang ada di Jakarta. Tentu saja, menawarkan solusi transportasi yang berbeda dengan transportasi umum massal yang sudah ada saat ini.

Bahkan, dengan semangat, teman saya berkata senang seandainya MRT sudah jadi, maka tidak perlu lagi ke negara tetangga Singapura untuk tahu rasanya naik MRT. Kenapa? Ya, karena MRT akan hadir di Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar (dokpri)
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar (dokpri)
Namun, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan janganlah hanya melihat pembangunan transportasi MRT hanya sekedar instrumen menyelesaikan kemacetan jangka panjang. "Lihat ini sebagai lompatan teknologi dan lompatan pembangunan yang dilakukan anak bangsa Indonesia. Sehingga, boleh bangga punya Indonesia," tukas William, dalam diskusi MRT forum jurnalis-blogger di Cikini, 5 Juli 2017.

Hal yang pasti adalah lebih dari 3,5 tahun masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta melihat pengerjaan MRT, sejak pertama kali diresmikan pengerjaannya pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat itu, dengan dana dari pinjaman lembaga keuangan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Jajaran direksi PT MRT (dokpri)
Jajaran direksi PT MRT (dokpri)
Memasuki Juli 2017, lalu sejauh apa proyek transportasi massal MRT saat ini?

1. Pengerjaan MRT Tinggal 25 % lagi

Pembangunan konstruksi MRT secara keseluruhan hingga Rabu 5 Juli 2017 mencapai 74, 89 %. Rinciannya, yakni meliputi 62,42% struktur layang (elevated section) dan 87,48 % struktur bawah tanah (underground section). Hal ini berarti tinggal 25, 11 % lagi pengerjaan yang tersisa.

Ini hal yang menggembirakan tinggal seperempat langkah pengerjaan lagi masyarakat Jakarta dan Indonesia dapat menikmati dan bisa merasakan jadi penumpang MRT. Merasakan lajunya mengurai kemacetan dengan transportasi bergengsi ini, di tengah kota Jakarta.

Pembangunan konstruksi MRT secara keseluruhan hingga Rabu 5 Juli 2017 mencapai 74, 89 % (materiforummrtjakarta)
Pembangunan konstruksi MRT secara keseluruhan hingga Rabu 5 Juli 2017 mencapai 74, 89 % (materiforummrtjakarta)
2. Masih Terkendala Pembebasan Tanah

Masih ada kendala dalam pembebasan tanah, yang masih berada dalam proses hukum seperti banding dan kasasi. Belum berhasilnya pembebasan empat bidang tanah dalam pembangunan Stasiun Haji Nawi, dapat menyebabkan pembangunan stasiun ini mundur dari target waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun