Ubah Sikap dan Perilaku Tanpa Memaksa
BNPB memiliki  fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. BNPB menyadari perlunya pola penanggulangan bencana dilakukan secara simultan mulai dari pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Penyadaran waspada bencana terhadap masyarakat luas yang memiliki beragam latar belakang memerlukan media penyampaian yang mudah dipahami.
Hal ini menilik pada  beberapa kejadian bencana di Indonesia jika mitigasi bencana mampu mengurangi jumlah korban bencana.
Contohnya adalah saat jebolnya bendungan alam Way Ela yang menimbulkan banjir bandang (tsunami kecil) di Maluku Tengah, 25 Juli 2013 dan erupsi gunung kelud di Jawa Timur pada 13-2-2014. Mitigasi bencana berhasil menyelamatkan 90.000 jiwa masyarakat evakuasi dengan aman dan tertib.
Kearifan lokal masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi bencana sebenarnya cukup membantu, seperti  Smog untuk mengantisipasi tsunami di Pulau Simelue Aceh, Teteu di masyarakat Mentawai untuk mengantisipasi tsunami, arsitektur di minangkabau dalam bentuk rumah gadang yang telah lama dipakai di Sumatra Barat, yang  telah mengadopsi teknik bangunan tahan gempa, maupun rumah joglo yang dapat meredam gempa.
Kearifan lokal masyarakat dalam membaca tanda-tanda alam seperti perubahan air menjadi panas dan turunnya sejumlah binatang dari gunung, kini dipadu dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi. Sayangnya, Â masyarakat belum percaya sepenuhnya teknologi sistem peringatan dini.
Karena itu, sosialisasi sadar bencana dilakukan dengan berbagai cara oleh BNPB. Selain melalui sandiwara radio BNPB yang disiarkan 100 episode  di 60 kab/kota di Jawa, 20 kab/kota  di luar Jawa, 20 radio komunitas, juga melalui 300 episode iklan layanan masyarakat.
Sosialisasi budaya sadar bencana  juga digencarkan melalui kesenian rakyat dan BNPB/BPBD mengajar di  4 kabupaten Garut, Blora, Purworejo, Trenggalek. Ribuan masyarakat antusias mendatangi acara yang bersifat edutainment.
Dari semua media itu, radio sangat berperan secara luas memberikan edukasi ke berbagai daerah untuk mengubah sikap dan perilaku tanpa memaksa. Melalui bentuk sandiwara radio, masyarakat dapat mendengarkannya sambil beraktivitas.
Bahkan, sandiwara radio juga dengan mudah dapat dinikmati melalui radio dari telepon genggam dan channel youtube BNPB TV. Sandiwara radio memang tak pernah usang dan selalu menghadirkan nostalgia.