Mulai Jumat tanggal 7 Juli 2017, Sandiwara Radio Asmara di Tengah Bencana (ADB) 2 mulai ditayangkan di 60 kab/kota di Jawa Pulau Jawa saja, di 20 kab/kota  di luar Jawa dan 20 radio komunitas
Tidak tanggung-tanggung, sandiwara radio ADB 2 ini akan disiarkan sebanyak 100 episode dalam durasi sekitar 30 menit setiap episode. Jumlah episode yang  jumlahnya dua kali lipat.
Akankah ADB 2 akan dinilai sesukses ADB I? Saya rasa penikmatnya akan semakin banyak karena drama radio ini tetap digarap oleh mereka yang mumpuni  mulai dari S.Tidjab (naskah), sutradara, penata suara, hingga pengisi suara. Mereka semua yang terlibat sudah berpengalaman  dalam sandiwara radio yang pernah populer sebelumnya.
Radio dan Edukasi Bencana
Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, dan Tutur Tinular sangat terkenal pada tahun 1980-an dan 1990-an. Â Melalui tayangan udara, para pendengar sandiwara dapat menikmati roman sejarah.
Nada bicara, penyampaian kisah, dan musik yang mengiringi membawa pendengarnya untuk masuk ke dalam cerita dan membayangkan yang terjadi melalui pendengaran.Dulu, saya bersama orang tua juga mendengarkan secara rutin sandiwara radio Misteri Gunung Merapi.
Kini melalui cerita Asmara di Tengah Bencana (ADB) I, saya pun dapat membayangkan peristiwa yang terjadi akibat gemuruh gunung merapi yang tengah meletus, Â suara derap kaki kuda saat membawa rombongan tumenggung dan pasukan Mataram, ataupun dentingan beradunya sendok dan garpu saat sedang bersantap.
Sesuai dengan namanya sandiwara radio, tentu saja sandiwara ini ditayangkan melalui radio. Memang, saat ini bentuk media untuk menyampaikan komunikasi ataupun edukasi semakin banyak.
Ada media cetak (poster, leaflet, flyer,brosur, buku, tabloid, majalah, koran), media online (situs, social media, twitter, facebook), media penyiaran (radio dan televisi),
media tradisional (pertunjukan seni tradisional rakyat, wayang, reog sunda, media luar ruang (baliho, banner, spanduk, umbul-umbul, videotron, pameran),media tatap muka (forum komunikasi pertemuan, jumpa pers, media gathering, seminar, workshop, diskusi). Â Â
Meski demikian, media penyiaran tetap berperan.  Radio memiliki jangkauan yang sangat luas dan dapat didengar hingga pelosok dengan biaya yang sangat murah. Setiap hari, informasi berita yang di antaranya mengenai  bencana  dari berbagai daerah dengan mudah didengarkan. Hanya membutuhkan aliran listrik atau baterai.