“Pasar ini sepertinya sudah susah untuk ramai pembeli,” kata Sudar, yang juga menghidupi keluarganya sejak menikah, mempunyai anak, hingga memiliki cucu dari hasil berjualan di pasar.
Pinjam di Bank harus memenuhi syarat. Koperasi pasar sudah bubar lebih dari lima tahun. Padahal, uang yang dipinjam tidaklah banyak, hanya sekitar Rp.500.000, Rp.1.000.000, hingga Rp.2000.000. Biaya pinjaman dicicil setiap hari sebesar Rp.40.000-50.000, tergantung jumlah pinjaman.
Buat Marni, semakin berkurangnya pembeli pasar dipengaruhi juga karena semakin banyaknya pedagang keliling yang mendatangi perumahan-perumahan yang berada di dekat pasar.
Dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, seorang pelanggan perumahan bisa memesan kebutuhan sayur yang akan dibelinya kepada penjual tanpa perlu repot-repot pergi ke pasar. Pilihan juga lebih beragam karena banyaknya mal.
Sementara menurut Mino, penjual berbagai makanan kecil di depan pasar, dekat tangga naik ke lantai satu,sepinya pasar tidak lepas dari tutupnya bioskop dan hiburan bilyar. Saat masih ada, banyak pembeli yang tetap membeli walaupun malam sambil menunggu jam menonton bioskop.
Ah, saya pun dulu sempat menonton bioskop di lantai teratas pasar ini beberapa kali pada pertengahan 90-an, saat pasar Slipi baru dibangun. Kala itu, pasar ini sebenarnya sudah cukup apik karena dilengkapi dengan eskalator alias tangga berjalan, yang kemudian belakangan diganti menjadi tangga biasa kembali.
Mino, bapak tiga anak ini juga membesarkan dan menyekolahkan anaknya dengan berjualan makanan kecil. Untungnya, karena menggelar dagangannya dari pagi hingga malam di depan pasar, dekat tangga ke atas, selalu saja ada yang membeli sambil lewat.
Saat malam, Pasar Slipi berubah menjadi ramai di pelataran dengan parkir yang cukup penuh berjejal. Los dalam pasar yang buka hingga malam sekitar pukul 9.00, adalah yang berada di lantai dasar. Umumnya adalah penjual tas, pakaian, obat, pulsa, handphone, kosmetik, toko buku, toko elektronik, dan toko emas. Los sayur, daging, sembako tutup menjelang maghrib.