Sutradara Riskha Talitha dan Sabilah Muhtadin selaku produser film pendek I Love Me, yang kemudian menjadi juara I kategori mahasiswa FFPI 2016 mengatakan, film pendek yang dibuat memang terinspirasi fenomena media sosial. Salah satunya adalah ramainya kisah Awkarin, Selebgram.
Menurut keduanya, media sosial, terutama instagram, lebih baik digunakan sebagai media penyampai yang baik mengenai hal-hal kemanusiaan, penyampai hal-hal bermanfaat yang positif. Menghindari hal yang negatif.
Salah satu karya kategori mahasiswa yang saya kagumi dalam FFPI 2016 adalah sisi penggambaran humanisme melalui animasi oleh Universitas Bina Nusantara. Dari 10 film pendek, yang terdiri atas 5 karya pelajar dan 5 karya mahasiswa, film berjudul Different menjadi sangat berbeda karena satu-satunya film pendek animasi.  Â
Differentdibuat dengan menggunakan perlambangan-perlambangan. Dalam film pendek ini, pertama kali muncul adalah seorang laki-laki berpakaian compang camping dan seorang perempuan bergaya orang kaya.
Juara ketiga dalam film pendek kategori mahasiswa adalah Mereguk Asa di Teluk Jakarta karya mayasiswa Universitas Negeri Jakarta mengangkat kisah para manusia perahu. Para nelayan yang terpaksa menjalani hidupnya di atas perahu dengan mencari ikan. Pendidikan seorang anak dari manusia perahu ini pun kandas  memiliki pola hidup seperti ini.
Kehidupan para manusia perahu ini sangat menyentuh karena tidak bisa memiliki tempat tinggal di Jakarta dan menerima bantuan. Alasannya karena para manusia perahu ini bukanlah orang Jakarta. Meskipun para manusia perahu ini mereguk asa dengan mencari ikan di Teluk Jakarta, mereka tidak ber-KTP DKI. Mereka berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Dua film pendek kategori mahasiswa lainnya adalah Omah karya Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta dan di Ujung Jari karya Universitas Bina Nusantara.
Mampu Menyampaikan Gagasan Humanisme
Keenam pemenang FFPI 2016, yang terdiri atas tiga kategori mahasiswa dan tiga kategori pelajar terpilih dari 276 film pendek yang mendaftar. FFPI yang digelar untuk tahun ketiga ini mengangkat tema humanisme yang ada di dalam kehidupan sehari-hari.
Ifa Isfansyah Juri FFPI 2016 dalam diskusi menyebutkan tema humanisme merupakan tema keseharian. Humanisme ada di sekeliling kita. Namun terkadang, humanisme lebih mudah diucapkan daripada diungkapkan ataupun dipahami. Nah, dalam  FFPI ini, para peserta baik mahasiwa maupun pelajar dibebaskan untuk memaknai arti dan menyampaikan gagasan humanisme, kemanusiaan dalam karya film pendeknya.